Ketua Partai Gerakan Nasional Turki (MHP), Devlet Bahceli mengecam Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA), dan menuduh negara tersebut melakukan pengkhianatan terhadap dunia Muslim.
"Saudi dan UEA mengkhianati dunia Muslim dengan menyembunyikan fakta tentang kematian jurnalis Jamal Khashoggi dan mendanai tindakan AS di Suriah dan kawasan," ujarnya dalam pertemuan internal partainya di Ankara, seperti dikutip Kantor Berita Qods (Qodsna).
"Jika tuduhan bahwa Saudi dan UEA membiayai pos-pos militer AS di kota perbatasan Tal Abyad di Suriah adalah benar, maka kedua negara ini telah membayar "hutang" mereka ke AS, dan mengkhianati dunia Muslim dengan melakukan itu," tegasnya.
Bahceli mengatakan Saudi, UEA dan beberapa negara Arab lainnya di Teluk Persia memberikan bantuan pelatihan, finansial, senjata dan logistik kepada teroris yang didukung oleh AS di kawasan.
"Dukungan Saudi dan UEA kepada teroris tidak ada hubungannya dengan Islam dan tidak sejalan dengan prinsip-prinsip agama ini," pungkasnya.
Kepala Dewan Eksekutif Hizbullah, Sayyed Hashem Safieddine menekankan bahwa meskipun disanksi AS, Poros Mukawamah Lebanon dan sekutu-skutunya dalam tahun 2019 adalah lebih kuat dari sebelum-belumnya, menambahkan bahwa ini pasti mengganggu musuh.
Kepala Pusat Studi Strategis Militer Iran, Brigadir Jenderal Ahmad Reza Pourdastan mengatakan, 7.000 teroris Daesh menyebar di Afghanistan dengan biaya dari Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.
Seorang pengamat Israel mengakui bahwa sejumlah negara-negara Arab di Asia Barat yang baru saja bergabung dalam koalisi anti Iran bukan mitra terpercaya bagi Tel Aviv.
Situs internet yang bermarkas di London, Middle East Eye, MEE, Selasa (8/1/2019) mengabarkan, Direktur Badan Intelijen rezim Zionis Israel, Mossad, Yossi Cohen baru-baru ini bertemu dengan direktur badan intelijen Arab Saudi, Uni Emirat Arab dan Mesir di salah satu ibukota negara Arab, Teluk Persia.
social pages
instagram telegram twiter RSS