Menlu Yordania Minta Rezim Zionis Keluar dari Wilayah Suriah
Menteri Luar Negeri Yordania dalam jumpa pers bersama dengan sejawatnya dari Amerika Serikat mengatakan, Dataran Tinggi Golan adalah wilayah Suriah yang diduduki, dan rezim Zionis Israel harus angkat kaki dari wilayah itu.
Kantor Berita Qods (Qodsna) mengutip dari Stasiun televisi Sky News melaporkan, Menlu Yordania, Ayman Safadi, Selasa (8/1/2019) dalam jumpa pers bersama dengan Menlu Amerika, Mike Pompeo di Amman menuturkan, penyelesaian krisis Suriah adalah tujuan strategis Yordania.
Ayman Safadi mengaku dalam pertemuan dengan Menlu Amerika dibicarakan masa depan wilayah perbatasan Al Tanf, Suriah.
Ia menambahkan, keamanan kawasan Al Rukban, Suriah yang berbatasan dengan Yordania dan kembalinya warga wilayah itu adalah syarat utama menjaga keamanan perbatasan.
Sementera itu Mike Pompeo mengatakan, Washington akan melanjutkan kerja samanya dengan Yordania di berbagai bidang. Selain itu, katanya, Washington juga akan meningkatkan tekanan terhadap Iran di bidang perdagangan selain diplomasi.
Mohammad Sajedi, seorang ahli hubungan internasional dalam wawancara eksklusif dengan Kantor Berita Qods (Qodsna) mengatakan bahwa perjalanan Presiden Suriah ke Iran saat ini dapat dianalisis dalam 3 perspektif.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Republik Islam Iran, Bahram Qasemi mengatakan, statemen tergesa-gesa dan keliru Menteri Luar Negeri Inggris, Jeremy Hunt merupakan intervensinyata di urusan internal negara independen.
Uskup Agung Kepatriakan Ortodoks Baitul Maqdis, Theodosios Sebastia, dengan nama lain Atallah Hanna, menyebut musuh Palestina sebagai musuh Suriah, dan kemenangan Baitul Maqdis bergantung pada kemenangan di Suriah.
Mufti Besar Suriah, Sheikh Ahmad Badreddin Hassoun menilai agresi yang dilancarkan sejumlah negara sekutu AS terhadap Suriah disebabkan dukungan Damaskus kepada gerakan perlawanan terhadap rezim Zionis.
social pages
instagram telegram twiter RSS