Intelijen Israel, Saudi dan Mesir Bertemu Bahas Ancaman Iran
Situs internet yang bermarkas di London, Middle East Eye, MEE, Selasa (8/1/2019) mengabarkan, Direktur Badan Intelijen rezim Zionis Israel, Mossad, Yossi Cohen baru-baru ini bertemu dengan direktur badan intelijen Arab Saudi, Uni Emirat Arab dan Mesir di salah satu ibukota negara Arab, Teluk Persia.
Kantor Berita Qods (Qodsna) mengutip Middle East Eye melaporkan, Direktur Mossad dan pemimpin badan intelijen Saudi, UEA dan Mesir dalam pertemuan itu membicarakan apa yang mereka sebut sebagai "ancaman Iran di kawasan".
Sementara itu, Kanal 10 televisi Israel, Senin (7/1) malam juga mengabarkan kunjungan rahasia mantan menteri perlindungan lingkungan Israel, Avi Gabbay ke UEA.
Menurut Kanal 10 televisi Israel, Avi Gabbay pada 2 Desember 2018 berkunjung ke UEA dan bertemu dengan tiga pejabat tinggi negara Arab itu.
Di antara tema terpenting yang dibicarakan mantan menteri perlindungan lingkungan Israel dengan pejabat UEA adalah konflik Israel-Palestina, kesepakatan abad, rekonsiliasi Arab, masalah Iran dan situasi politik Israel.
Kepala Dewan Eksekutif Hizbullah, Sayyed Hashem Safieddine menekankan bahwa meskipun disanksi AS, Poros Mukawamah Lebanon dan sekutu-skutunya dalam tahun 2019 adalah lebih kuat dari sebelum-belumnya, menambahkan bahwa ini pasti mengganggu musuh.
Seorang pengamat Israel mengakui bahwa sejumlah negara-negara Arab di Asia Barat yang baru saja bergabung dalam koalisi anti Iran bukan mitra terpercaya bagi Tel Aviv.
Mantan asisten penasehat keamanan nasional Israel, Eran Etzion seraya merekomendasikan kabinet rezim ini untuk mengambil inspirasi dari dokumen baru prospek 50 tahun Iran mengakui bahwa Tehran sangat rumit dan kuat sehingga sulit dikalahkan.
Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei menekankan, Palestina akan tetap eksis dan dengan kemurahan Allah Swt, dalam waktu dekat, kemenangan final bangsa Palestina akan terwujud.
social pages
instagram telegram twiter RSS