Zarif: Putus Asa, AS Sanksi Bank Tutup dan Kapal Karam Iran
Menteri Luar Negeri Iran, Senin (5/11/2018) malam menganggap sanksi Amerika Serikat atas sebuah bank yang sudah tutup dan sebuah kapal tanker karam Iran, Shanci menunjukkan "ketidakberdayaan" Washington.
Kantor Berita Qods (Qodsna) melaporkan, Menlu Iran, Mohammad Javad Zarif di laman Twitternya menulis, Amerika melakukan langkah psikologis yang lahir dari keputusasaan untuk memenuhi daftar sanksi atas perusahaan-perusahaan yang secara tidak sengaja membuktikan sanksi terhadap warga sipil, dan menjatuhkan sanksi terhadap sebuah bank yang sudah ditutup sejak 6 tahun lalu serta kapal tanker yang karam setahun lalu.
Departemen Keuangan Amerika, Senin (5/11) menambahkan nama 700 entitas, korporasi, bank, pesawat dan kapal Iran ke daftar sanksinya.
Salah satu kapal tanker Iran yang masuk daftar sanksi Amerika adalah kapal tanker Shanci yang karam pada 6 Januari 2018 setelah bertabrakan dengan kapal kargo Cina, CF Crystal di laut Cina timur, dan sebuah bank yang sudah ditutup sejak 6 tahun lalu.
Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran, Mohammad Javad Zarif Jumat malam (11/1) saat merespon program Amerika menggelar forum anti Iran di Warsawa, Polandia dalam tweetnya menulis, mereka yang berpartisipasi di sandiwara terbaru anti Iran, mereka itu mati atau tidak memiliki kehormatan ataupun telah terkucil.
Menteri Luar Negeri Iran merespon tuduhan sebagian negara Eropa terhadap Iran. Menurutnya, tuduhan terhadap Iran itu tidak akan membuat Eropa terlepas dari tanggung jawab melindungi teroris.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan bahwa keputusanya menarik pasukan negara ini dari Suriah sebagai bentuk perealisasian janji kampanye presiden.
Sekjen Gerakan Jihad Islam Palestina, Ziad al-Nakhala menekankan, front muqawama dan rakyat Palestina tidak akan pernah menerima rencana Amerika "Kesepakatan Abad" serta akan menggagalkannya.
social pages
instagram telegram twiter RSS