[[{"content_id":"337878","domain_id":"0","lang_id":"id","portal_id":"2","owner_id":"302","user_id":"28","view_accesslevel_id":"0","edit_accesslevel_id":"0","delete_accesslevel_id":"0","editor_id":"0","content_title":"Erdogan: Mengapa Saudi Diam Saja soal Kesepakatan Abad ?","content_number":"","content_date_event":"2020-01-31 23:05:08","content_summary":"Presiden Turki, Jumat (31\/1\/2020) mereaksi proyek prakarsa Amerika Serikat-rezim Zionis Israel, Kesepakatan Abad dan mengatakan, Al Quds adalah garis merah kami.","content_summary_fill":"1","content_body":"Fars News (31\/1) melaporkan, Recep Tayyip Erdogan mengumumkan, tujuan proyek baru Amerika ini adalah untuk menelan Al Quds, dan kami tidak akan pernah menerimanya atas alasan apapun. Bagi kami, Al Quds adalah garis merah, dan tangan siapapun yang ingin mengganggu Masjid Al Aqsa, akan kami putus.\r\n\r\n&nbsp;\r\n\r\nIa menambahkan, jika hari ini kita tidak bisa menjaga kehormatan Masjid Al Aqsa, maka besok kita tidak akan bisa melindungi Ka&#39;bah.\r\n\r\n&nbsp;\r\n\r\nSeperti dikutip kantor berita Anadolu, Erdogan memprotes sikap negara-negara Arab terkait Kesepakatan Abad yang hanya diam, atau bahkan menyambutnya.\r\n\r\n&nbsp;\r\n\r\nIa menegaskan, jika Saudi diam, lalu siapa yang akan bicara, ketika&nbsp;menyaksikan sikap negara-negara Muslim terutama Saudi yang tidak menyampaikan pendapat apapun tentang Kesepakatan Abad, saya sungguh menyesal. Tangan-tangan para pengkhianat yang bertepuk tangan atas proyek Trump ini akan menerima akibatnya.\r\n\r\n&nbsp;\r\n\r\nPresiden Turki melanjutkan, proyek baru Amerika&nbsp;tidak bisa diterima, tapi sejumlah negara Arab justru menerimanya, dan ini adalah pengkhianatan.\r\n\r\n&nbsp;\r\n\r\nMenurut Erdogan, Pemimpin Otorita Ramallah Palestina, Mahmoud Abbas dan Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh akan membicarakan Kesepakatan Abad.\r\n\r\n&nbsp;\r\n\r\n&quot;Turki meyakini pendirian dua negara bertetangga atau solusi dua negara, yaitu Palestina dan Israel,&quot; pungkasnya.&nbsp;","content_html":"<p>Fars News (31\/1) melaporkan, Recep Tayyip Erdogan mengumumkan, tujuan proyek baru Amerika ini adalah untuk menelan Al Quds, dan kami tidak akan pernah menerimanya atas alasan apapun. Bagi kami, Al Quds adalah garis merah, dan tangan siapapun yang ingin mengganggu Masjid Al Aqsa, akan kami putus.<\/p>\r\n\r\n<p>&nbsp;<\/p>\r\n\r\n<p>Ia menambahkan, jika hari ini kita tidak bisa menjaga kehormatan Masjid Al Aqsa, maka besok kita tidak akan bisa melindungi Ka&#39;bah.<\/p>\r\n\r\n<p>&nbsp;<\/p>\r\n\r\n<p>Seperti dikutip kantor berita Anadolu, Erdogan memprotes sikap negara-negara Arab terkait Kesepakatan Abad yang hanya diam, atau bahkan menyambutnya.<\/p>\r\n\r\n<p>&nbsp;<\/p>\r\n\r\n<p>Ia menegaskan, jika Saudi diam, lalu siapa yang akan bicara, ketika&nbsp;menyaksikan sikap negara-negara Muslim terutama Saudi yang tidak menyampaikan pendapat apapun tentang Kesepakatan Abad, saya sungguh menyesal. Tangan-tangan para pengkhianat yang bertepuk tangan atas proyek Trump ini akan menerima akibatnya.<\/p>\r\n\r\n<p>&nbsp;<\/p>\r\n\r\n<p>Presiden Turki melanjutkan, proyek baru Amerika&nbsp;tidak bisa diterima, tapi sejumlah negara Arab justru menerimanya, dan ini adalah pengkhianatan.<\/p>\r\n\r\n<p>&nbsp;<\/p>\r\n\r\n<p>Menurut Erdogan, Pemimpin Otorita Ramallah Palestina, Mahmoud Abbas dan Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh akan membicarakan Kesepakatan Abad.<\/p>\r\n\r\n<p>&nbsp;<\/p>\r\n\r\n<p>&quot;Turki meyakini pendirian dua negara bertetangga atau solusi dua negara, yaitu Palestina dan Israel,&quot; pungkasnya.&nbsp;<\/p>","content_source":"","content_url":"","content_columns":"0","content_date_start":"2020-01-31 23:05:08","content_date_finish":"2020-01-31 23:05:08","content_date_register":"2020-01-31 23:06:29","content_date_last_edit":"2020-01-31 23:06:29","content_show_img":"1","content_show_details":"0","content_show_related_img":"0","content_show_slider":"1","content_show_title_slider":"1","content_comment":"1","content_score":"0","content_recorded":"0","content_confirmed":"0","content_status":"1","content_kind":"0","old_id":"0","tag_id":null,"tag_word":null,"tag_service":null,"tag_total":null,"tag_soundex":null,"attach_token":"3533991040","attach_date_register":"2020-01-31 23:05:58","attach_id":"467597","attach_file_ext":"jpg","attach_file_header":"image\/jpeg","attach_img_type":"2","attach_img_width":"800","attach_img_height":"450","attach_file_media":"1","attach_show_watermark":"1","score_average":null,"score_count":null,"score_date_last":null,"visit_count":"302","visit_date_last":"2024-04-17 18:01:19","attach_title":"Erdogan: Mengapa Saudi Diam Saja soal Kesepakatan Abad ?\n 2","node_title":"Berita,Berita  Terbaru","ot_node_left_right":"[{\"node_id\":305, \"left\":2, \"right\":3},{\"node_id\":328, \"left\":6, \"right\":7}]"}]]