Keruntuhan Rezim
Zionis Segera Di Jalan

Analis urusan Palestina menegaskan kembali bahwa perkembangan baru menunjukkan Rezim Zionis mendekati hari-hari terakhirnya.

Perdana Menteri rezim Zionis Benyamin Netanyahu gagal mengatasi pandemi virus Corona. Netanyahu mengikuti kebijakan penutupan toko dan bisnis yang menyebabkan resesi ekonomi dan pengangguran yang tinggi di antara kelas pekerja Zionis.

Dalam beberapa bulan terakhir, hampir satu juta pemukim Zionis telah kehilangan pekerjaan mereka dan tingkat pengangguran telah meningkat menjadi 28% dari 3% di masa lalu.

Protes besar-besaran anti-Netanyahu meletus dalam beberapa pekan terakhir. Selain inefisiensi dalam menangani krisis ekonomi, politik, sosial dan kesehatan, Perdana Menteri rezim Zionis juga dituduh melakukan suap, penipuan dan pelanggaran kepercayaan.

Baru-baru ini, anggota Knesset mendukung rencana yang melarang Perdana Menteri mana pun, yang dituduh melakukan penipuan, untuk menjabat.

Mempertimbangkan fakta bahwa pemukim Zionis berasal dari ras dan asal yang berbeda, kami sampai pada titik bahwa, konflik dan perpecahan yang berbahaya muncul di antara Zionis tanpa keraguan. Sementara itu, protes dan demonstrasi adalah bukti konflik yang mendalam di antara berbagai kelas pemukim Zionis.

Di sisi lain, catatan sejarah menunjukkan bahwa mematuhi prinsip menurun tajam di kalangan pejabat Zionis. Dengan kata lain, hampir semua petinggi Zionis dituduh melakukan penipuan dalam beberapa tahun terakhir. Banyak pejabat Zionis juga tidak mampu menangani krisis internal.

Protes melawan kesulitan ekonomi, ketidakpuasan pemukim terhadap pemimpin politik Zionis, ketakutan akan tanggapan perlawanan terhadap kekejaman dan konflik di antara pejabat Zionis dan pemimpin Eropa dan Amerika, semuanya mencerminkan tema umum “Penurunan rezim Zionis, segera hadir”