Friday 26 April 2024 
qodsna.ir qodsna.ir

Rahbar: Iran Menentang Pelemahan Irak, dan akan Pukul Balik AS

Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran mengatakan, Iran menginginkan Irak yang terhormat dengan tetap mempertahankan integritas teritorial, persatuan dan solidaritas internal. Menurutnya, Amerika Serikat adalah sebenar-benarnya musuh, dan ia tidak menginginkan Irak yang independen, kuat dan memiliki pemerintah hasil suara mayoritas.

Ayatullah Sayid Ali Khamenei, Selasa (21/7/2020) dalam pertemuannya dengan Perdana Menteri Irak Mustafa Al Kadhimi, menegaskan penentangan Iran atas segala bentuk upaya untuk melemahkan pemerintah Irak.

Rahbar menuturkan, apa yang sangat penting dalam hubungan bilateral bagi Republik Islam Iran adalah kepentingan, kemaslahatan, keamanan, kehormatan, kekuatan regional, dan pemulihan kondisi Irak.

Menurut Ayatullah Khamenei, pandangan Amerika tentang Irak, sepenuhnya bersebarangan dengan Iran.

"Iran terkait hubungan Irak dan Amerika tidak mau ikut campur, tapi berharap sahabat kami Irak, mau mengenal Amerika, dan ketahuilah kehadiran Amerika di negara manapun selalu menjadi sumber kerusakan, dan kehancuran," imbuhnya.

Rahbar menyebut teror Jenderal Syahid Qassem Soleimani, dan Syahid Abu Mahdi Al Muhandis sebagai bukti hasil kehadiran Amerika.

Ia menegaskan, Republik Islam Iran tidak akan pernah melupakan teror ini, dan pasti akan memberikan pukulan balasan kepada Amerika.

Ayatullah Khamenei menambahkan, perluasan hubungan Iran dan Irak mendapat penentangan dari sejumlah pihak terutama Amerika, tapi jangan pernah takut pada Amerika, karena ia tidak bisa berbuat apa-apa.

Rahbar juga menyebut Marjaiyat dan pribadi Ayatullah Sistani sebagai sebuah nikmat besar bagi Irak.

"Hashd Al Shaabi adalah nikmat besar lainnya di Irak yang harus dipertahankan," ujar Rahbar.

Sementara itu, PM Irak menganggap pertemuannya dengan Rahbar sebagai sebuah kebahagiaan besar, dan berterimakasih atas sikap serta dukungan Iran dalam berbagai kesempatan terutama di masa perang melawan Daesh dan Takfiri.

Ia menjelaskan, rakyat Irak tidak akan pernah melupakan bantuan Iran, dan kenyataannya adalah darah rakyat Irak dan Iran bercampur dalam perang melawan Takfiri.

Mustafa Al Kadhimi menegaskan, hubungan Iran dan Irak adalah hubungan sejarah, budaya dan mazhab yang dalam dan panjang dengan bersandar pada kecintaan terhadap Ahlul Bait as.

Kepada Rahbar, PM Irak menuturkan, arahan dan nasihat Anda laksana kunci yang menyelesaikan berbagai permasalahan, dan saya berterimakasih serta bersyukur atas bimbingan ini. 




Users Comments

Videos

Qods News Agency


©2017 Kantor Berita Qods. All Rights Reserved