Saturday 20 April 2024 
qodsna.ir qodsna.ir

Arti Pakta Militer Iran-Suriah Bagi Israel

Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata Iran Mayor Jenderal Mohammad Bagheri dan Menteri Pertahanan Suriah Mayor Jenderal Ali Abdullah Ayoub, menandatangani perjanjian komprehensif kerja sama militer kedua negara di Damaskus, Rabu (8/7/2020).

Perjanjian ini memiliki beberapa pesan strategis. Iran memberikan dukungan penuh kepada pemerintah Suriah selama sembilan tahun terakhir dalam perang menumpas kelompok-kelompok teroris dan memainkan peran penting dalam mengubah perimbangan yang menguntungkan Damaskus.

Di sisi lain, poros Amerika – Arab Saudi – rezim Zionis mengerahkan semua sarana yang dimilikinya untuk menggulingkan pemerintah Suriah. Namun mereka gagal mencapai tujuannya dan untuk menutupi kekalahan itu, Amerika Cs berusaha merusak hubungan Tehran-Damaskus dan menyingkirkan Iran dari Suriah.

Pesan pertama perjanjian komprehensif kerja sama militer Iran-Suriah bahwa upaya AS dan sekutunya terutama rezim Zionis untuk merusak hubungan Tehran-Damaskus, bukan hanya tidak membuahkan hasil tetapi kedua pihak telah membulatkan tekad untuk memperkuat hubungan bilateral mereka.

Langkah ini menunjukkan bahwa tembakan musuh dan para penentang hubungan Iran-Suriah tidak mengenai sasaran, seperti kegagalan mereka dalam mendongkel pemerintah Damaskus.

Pesan kedua, musuh gagal dalam menceraikan hubungan Tehran dan Damaskus meskipun telah menerapkan tekanan besar. Mayjen Abdullah Ayoub dalam upacara penandatanganan perjanjian itu mengatakan, jika pemerintah AS mampu menundukkan Iran, Suriah, dan poros perlawanan, mereka tidak akan berdiam bahkan untuk sesaat.

Pesan ketiga, perjanjian tersebut telah membuat Iran semakin dekat dengan perbatasan wilayah pendudukan yaitu musuh bebuyutannya di wilayah Asia Barat.

Memperkuat kerja sama militer dan keamanan antara Tehran-Damaskus, bermakna mempertahankan para penasihat militer Iran di Suriah selama masih dibutuhkan oleh otoritas setempat. Di sini, Tehran dan Damaskus bertekad untuk melawan serangan-serangan Israel.

Dengan adanya perjanjian ini, Iran dan Suriah dapat memberikan pukulan keras pada rezim Zionis dari dekat perbatasan wilayah pendudukan. Oleh karena itu, media-media Israel secara luas menyoroti perjanjian Suriah-Iran dan menyebutnya sebagai ancaman bagi Zionis.

Pesan keempat, dengan adanya perjanjian tersebut, pertahanan udara Suriah tidak perlu lagi bergantung total kepada Rusia dan tentu saja Israel akan menghadapi tantangan serius dalam serangannya ke wilayah Suriah.  

Selama ini pertahanan udara Suriah sepenuhnya bergantung pada Rusia, tetapi Tehran dan Damaskus sepakat untuk memperkuat pertahanan udara negara Arab ini.

"Kami akan memperkuat sistem pertahanan udara Suriah dalam konteks meningkatkan kerja sama militer antara kedua negara," tegas Mayjen Bagheri.




Users Comments

Videos

Qods News Agency


©2017 Kantor Berita Qods. All Rights Reserved