Friday 29 March 2024 
qodsna.ir qodsna.ir

Embargo Senjata, Sebuah Aksi Sia-sia Melawan Kemajuan Militer Iran

Komandan Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC), Mayor Jenderal Hossein Salami mengunjungi pameran yang diselenggarakan oleh Badan Riset dan Swasembada Angkatan Darat IRGC di Tehran pada Sabtu (27/6/2020).

Di sela-sela kunjungan itu, Mayjen Salami mengatakan embargo senjata musuh tidak berpengaruh pada kondisi pertahanan Iran, karena seluruh alat utama sistem senjata di Angkatan Darat IRGC mencapai swasembada dan mandiri.

Angkatan Darat IRGC memamerkan pencapaian terbaru di bidang perang elektronik, teknologi informasi dan komunikasi, drone, dan kendaraan tempur lapis baja.

Rezim AS sedang mengintensifkan upaya untuk memperpanjang embargo senjata PBB terhadap Iran untuk waktu tak terbatas. Padahal berdasarkan resolusi 2231 Dewan Keamanan, embargo senjata terhadap Iran harus dicabut pada 18 Oktober 2020.   

AS sedang melobi negara-negara lain anggota Dewan Keamanan agar mendukung rancangan resolusi mereka untuk mempertahankan embargo senjata terhadap Iran.

Sebuah rancangan resolusi dapat diratifikasi dengan dukungan minimal sembilan suara dan tidak ada veto dari lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB. Namun, Rusia, Cina, Inggris, dan Prancis menyatakan menentang upaya yang dilakukan AS.

Direktur Eksekutif Asosiasi Pengendalian Senjata yang berbasis di Washington, Daryl Kimball kepada kantor berita IRNA, mengatakan jika memperhatikan pernyataan para anggota Dewan Keamanan, maka kecil kemungkinan rancangan resolusi AS akan disetujui.

Presiden AS Donald Trump.

Hari ini Angkatan Bersenjata Iran telah memproduksi semua peralatan pertahanan di dalam negeri dan tidak memiliki ketergantungan pada negara asing. Salah satu sektor utama kemajuan militer Iran adalah mencapai swasembada dan meningkatkan kemampuan rudal, yang menjadi penangkal ancaman musuh.

Direktur Program Studi Global di Pusat Studi Strategis yang berbasis di Tehran, Diako Hosseini menuturkan, "Hingga saat ini Iran yang berada di bawah embargo senjata memainkan peran penting dalam mengalahkan Daesh, menghidupkan kembali pencegahan di hadapan AS setelah serangan rudal di pangkalan Ain al-Assad, dan menjaga perimbangan kekuatan militer di kawasan. Terlepas dari apa yang terjadi selanjutnya, peran yang sama dapat dilanjutkan dan kemampuan ini dapat ditingkatkan."

"Perpanjangan embargo senjata akan menciptakan keputusasaan terhadap multilateralisme dan sikap menghormati perjanjian dan hukum internasional," ujarnya.

Iran juga mencatat kemajuan di bidang rudal, desain dan produksi pesawat tempur dengan mengandalkan keahlian para pakar dalam negeri. Di tengah meningkatnya tekanan AS untuk mencegah pencabutan embargo senjata, Kementerian Pertahanan Iran baru-baru ini menyerahkan tiga pesawat tempur Kowsar kepada angkatan udara.

Pemerintah AS telah melancarkan tekanan maksimum dan sanksi ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Iran, tetapi mereka gagal mencapai tujuannya dan tentu saja opsi embargo senjata juga tidak akan membawa hasil apapun bagi AS.

Angkatan Bersenjata Iran justru mencapai kemajuan di bidang pengembangan alat utama sistem senjata di tengah embargo yang dihadapinya. Sanksi tidak berhasil mencegah Iran mencapai kemajuan di bidang ini.

Menurut komandan IRGC, embargo senjata memberikan kesempatan bagi para ilmuwan Iran untuk membangun sistem pertahanan berdasarkan pada kekuatan lokal. 




Users Comments

Videos

Qods News Agency


©2017 Kantor Berita Qods. All Rights Reserved