Friday 29 March 2024 
qodsna.ir qodsna.ir

Intervensi Asing Dinilai Pemicu Kerusuhan di Lebanon

Menteri dalam negeri Lebanon mengkonfirmasi intervensi dan dukungan finansial asing di kerusuhan terbaru di negara ini.

Mohammad Fahmi saat diwawancarai televisi al-Manar yang dirilis Sabtu (27/6/2020) mengatakan, intervensi dan dukungan asing berada di balik kerusuhan terbaru di Lebanon.

Fahmi menjelaskan, Gerakan Amal dan Hizbullah Libanon telah bergabung untuk memperkuat keamanan internal dan tidak ada hubungannya dengan kerusuhan baru-baru ini.

"Pemerintah Lebanon mengakui hak kebebasan berpendapat dan demonstrasi damai, namun menyerang warga dan properti pribadi serta sarana publik dilarang," papar Fahmi.

Fahmi menekankan, sejumlah negara menghendaki kehancuran Lebanon dari dalam, dan dikondisi saat ini, solusi tunggal bagi perlawanan adalah menyelematkan negara melalui persatuan.

Aksi demo meletus di Lebanon sekitar sembilan bulan memprotes kondisi ekonomi buruk di Lebanon dan dampaknya seperti peningkatan pengangguran, kenaikan harga serta kelangkaan valuta asing sebagai respon atas praktek korupsi beberapa tahun lalu di negara ini. Tak lama kemudian aksi demo ini menyebabkan pengunduran diri perdana menteri dan pembentkan pemerintahan nasional bersatu pimpinan Hassan Diab.

Pemerintah persatuan nasional Lebanon yang menfokuskan seluruh upayanya untuk menyelesaikan kendala hutang asing dan mengelola kondisi ekonomi, selama beberapa hari terakhir menghadapi upaya kubu anti pemerintah yang menunggangi demonstrasi di jalan-jalan untuk mengejar ambisi politik mereka.

Berbagai kota Lebanon Jumat (26/6/2020) dilanda aksid emo memprotes kenaikan harga dan jatuhnya mata uang nasional dihadapan dolar.

Demonstran Lebanon kembali memblokir rute dan sebagian jalan al-Jiyeh di Beirut dan rute di utara negara ini serta Bekaa. Sementara itu, aparat keamanan Lebanon berusaha untuk membuka jalan yang diblokir demonstran. 




Users Comments

Videos

Qods News Agency


©2017 Kantor Berita Qods. All Rights Reserved