Tuesday 19 March 2024 
qodsna.ir qodsna.ir

Pawai Hak Kepulangan Palestina

Sejak tanggal 30 Maret 2018 yang bersamaan dengan Hari Bumi, penduduk Jalur Gaza menggelar Pawai Akbar Hak untuk Kembali (Pawai Hak Kepulangan Palestina) di perbatasan timur wilayah ini. Mereka menuntut hak pengungsi Palestina untuk kembali ke tanah airnya.

Pawai Hak Kembali untuk mengingatkan publik dunia atas keputusan lalim rezim Zionis Israel yang menyita dan menjarah tanah Palestina pada s30 Maret 1976.

Penjarahan tanah oleh Isreal tersebut yang dibarengi dengan pembangunan permukiman Zionis bertujuan untuk mengubah struktur demografi wilayah Palestina demi kepentingan rezim Zionis.

Aksi protes rakyat Palestina terhadap rezim Zionis yang dibingkai dalam bentuk Pawai Kembali Palestina, terus berlangsung dan menciptakan efek domino. Gerakan protes itu membangkitkan kekhawatiran pejabat Tel Aviv dan berubah menjadi mimpi buruk bagi mereka.

Pawai Hak Kembali membawa pesan tegas. Pesan pertama, rakyat Palestina hidup dan setiap upaya untuk menciptakan krisis dan meningkatkan blokade terhadap rakyat Palestina dengan maksud menghapus perlawanan atas Israel, sampai kapanpun tidak akan pernah berhasil.

Pesan lainnya adalah, rakyat Palestina mampu menciptakan beragam metode untuk melawan Israel dan menyadarkan masyarakat internasional atas penderitaan dan kejahatan yang dialami rakyat Palestina akibat penjajahan Israel. Peristiwa besar ini juga menyampaikan pesan tegas kepada Zionis bahwa setelah sekitar tujuh dekade penjajahan Israel berlangsung, rakyat Palestina tidak pernah melupakan hak atas tanahnya.

Selain pesan di atas, pawai akbar rakyat Palestina ini juga menunjukkan bahwa prinsip dan cita-cita Palestina telah mempersatukan seluruh elemen bangsa dan setiap peserta pawai, terbebas dari belenggu partai politik atau golongan tertentu. Mereka meneriakkan slogan persatuan sembari mengibarkan bendera Palestina.

Pawai itu mengingatkan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump bahwa "Kesepakatan Abad ini" yang digagasnya dan keputusan mengakui Al Quds sebagai ibukota Israel, sampai kapanpun tidak akan dibiarkan, dan ia akan menerima balasan tegas dari rakyat Palestina.

Gelombang baru demonstrasi rakyat Palestina tak dipungkiri telah membuat Israel begitu ketakutan. situasi Jalur Gaza yang diblokade, menyerupakan wilayah itu dengan panci panas yang asapnya tidak bisa keluar dan siap meledak.

Rakyat Palestina telah bertekad untuk tetap menjadi pihak yang memegang kendali. Pengalaman membuktikan, rakyat Palestina harus memperjuangkan hak kembalinya para pengungsi ke tanah air mereka dan perundingan damai atau rekonsiliasi sama sekali tidak membuahkan hasil apapun.

Pada situasi seperti ini, rakyat Palestina menuntut hak kembali para pengungsi dan seluruh konvensi internasional juga menekankan hal yang sama termasuk resolusi 194, Desember 1948. Pawai Hak Kembali membawa angin segar bagi proses perjuangan rakyat Palestina.

Pawai ini sekaligus merupakan tamparan keras bagi upaya pemulihan hubungan sebagian negara Arab dengan Israel. Perkembangan di Palestina menunjukkan bahwa rakyat mampu mengubah situasi dan mengumumkan kepada dunia tentang nasib mereka di bawah penjajahan Israel.

Surat kabar Rai Al Youm menyebut pawai Hak Kembali Palestina sebagai prestasi rakyat Palestina dan kelompok perlawananan dalam menyadarkan publik dunia. 




Users Comments

Videos

Qods News Agency


©2017 Kantor Berita Qods. All Rights Reserved