Jubir Militer Israel: Operasi di Perbatasan Lebanon Berakhir
Juru bicara angkatan bersenjata rezim Zionis Israel mengumumkan berakhirnya operasi rezim ini yang bersandi "Perisai Utara" di perbatasan Lebanon.
Kantor Berita Qods (Qodsna) melaporkan, Jubir militer Israel, Avichay Adraee mengklaim, dalam operasi Perisai Utara berhasil ditemukan enam tunel yang menghubungkan perbatasan selatan Lebanon dengan wilayah pendudukan.
Militer Israel pada 4 Desember 2018 sesumbar bahwa operasi Perisai Utara digelar untuk menemukan dan menon-aktifkan tunel-tunel Hizbullah.
Selama operasi berlangsung sejumlah pejabat Tel Aviv mengatakan, operasi ini adalah senjata Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk melepaskan diri dari tekanan internal khususnya terkait kasus korupsi.
Mantan menteri Israel, Tzipi Livni menuturkan, Netanyahu membesar-besarkan masalah tunel Hizbullah hanya untuk meraih kepentingan politiknya saja.
Sekjen Gerakan Perlawanan Islam Lebanon, Sayid Hasan Nasrullah Sabtu (25/05) bertepatan dengan peringatan ke-19 kemenangan muqawama melawan Israel dan pembebasan penuh Lebanon dari pendudukan rezim ilegal ini menyampaikan pidato. Pidato ini memiliki beragam dimensi yang patut diperhatikan.
Kepala Dewan Eksekutif Hizbullah, Sayyed Hashem Safieddine menekankan bahwa meskipun disanksi AS, Poros Mukawamah Lebanon dan sekutu-skutunya dalam tahun 2019 adalah lebih kuat dari sebelum-belumnya, menambahkan bahwa ini pasti mengganggu musuh.
Sekretaris Jenderal Hizbullah Sayyid Hasan Nasrallah menyampaikan pidato pada hari Sabtu 25 Mei bertepatan dengan hari peringatan Perlawanan dan Pembebasan.
Khatib Shalat Jumat Tehran, Hujatul Islam Mohammad Javad Haji Ali Akbari menyebut kawasan Asia Barat menjadi kuburan mimpi AS karena Washington berhadapan dengan perlawanan bangsa Iran.
social pages
instagram telegram twiter RSS