Takut Dibunuh, Remaja Putri Saudi Minta Suaka di Thailand
Seorang remaja putri Arab Saudi yang ditangkap di bandara Thailand mengatakan dirinya akan dibunuh jika petugas imigrasi Thailand memulangkannya ke Saudi, namun badan PBB urusan pengungsi diperkirakan akan menyetujui permintaan suakanya.
Kantor Berita Qods (Qodsna) melaporkan, seorang remaja putri 18 tahun asal Saudi, Rahaf Mohammed Al Qunun hari Senin (7/1) tiba di bandara Bangkok dari Kuwait menuju Australia dan rencananya ia akan meminta suaka di negara itu.
Seperti diberitakan DW (8/1), Al Qunun mengaku lari dari keluarganya karena salah satu saudara laki-lakinya memukuli, mengancam akan membunuh dan menguncinya di kamar selama enam bulan karena memotong rambut.
Kepala imigrasi bandara Thailand, Mayjen Surachate Hakparn mengatakan, remaja putri Saudi yang melarikan diri dari keluarganya itu dapat tinggal di Thailand dan diperkirakan akan mendapat suaka dari negara ketiga.
Ia menambahkan, Rahaf Mohammed Al Qunun saat ini berada di bawah perlindungan UNHCR. Komisi Tinggi Thailand mengabarkan kepada saya, Al Qunun akan diberikan suaka di negara ketiga dalam waktu lima hari ke depan.
Al Qunun menolak dideportasi ke Saudi karena takut kembali mengalami penganiayaan fisik dan psikis oleh anggota keluarganya, bahkan terancam dibunuh.