qodsna.ir qodsna.ir

Mahathir: Saya Perdana Menteri Sementara

Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad dalam pidato tahunannya di Partai Bersatu kembali menekanan bahwa dirinya hanya perdana menteri sementara dan menempati posisi ini hingga dua tahun kedepan. Ia menekankan akan menyerahkan posisinya kepada Anwar Ibrahim, ketua Partai Keadilan Rakyat (PKR) sesuai dengan yang ia janjikan.

Mahathir selama proses kampanye pemilu berjanji jika menang hanya akan menjabat selama dua tahun. Anwar Ibrahim yang juga anggota koalisi Pakatan Harapan digadang-gadang sebagai perdana menteri mendatang dan sesuai dengan janji Mahathir, dua tahun lagi ia akan menerima posisi perdana menteri.

 

Sementara itu, sebagian anggota Partai Pribumi Bersatu Malaysia meminta Mahathir untuk tetap menjabat hingga akhiri periode.

 

Pemilu raya di Malaysia digelar setiap lima tahun dan pemilu selanjutnya akan digelar tahun 2023.

 

Mahathir di depan anggota partainya mengatakan, "Ketika kita kampanye pemilu, kita bekerja dalam bentuk koalisi dan saat itu telah dijanjikan bahwa setelah kekalahan Najib Tun Razak, Saya hanya menjabat sementara dan kemudian posisi PM diserahkan kepada Anwar Ibrahim. Tanpa partai koalisi, kita tidak akan menang."

 

Mahathir Mohamad mengatakan, "Kita telah berkorban di koalisi dan ini hari dipertahankan. Tidak seharusnya kita bersikeras dalam masalah ini, karena hal ini akan mendorong bubarkan koalisi dan tujuannya pun akan rusak."

 

Di depan para pendukungnya, Mahathir seraya mengisyaratkan kondisi sejumlah negara di Asia Barat mengatakan, instabilitas saat ini di sejumlah negara Asia Barat karena mereka tidak mampu berdamai dengan yang lain, sehingga mereka terlilit perang.

 

Malaysia tahun ini mengalami dua revolusi senyap dan pemilu. Pertama revolusi parlemen yang berujung pada kembalinya Mahathir ke tampuk kekuasaan dan kedua berujung pada kembalinya Anwar Ibrahim ke pentas politik setelah keluar dari penjara.