Lebih dari 40 Ribu Orang Kehilangan Rumah akibat Tsunami di Indonesia
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam statistik terbarunya menyatakan, akibat tsunami di Indonesia lebih dari 40 ribu orang kehilangan tempat tinggal.
Seperti diwartakan Kantor Berita Qods (Qodsna), BNPB hari Jumat (28/12) di hari keenam tsunami di Selat Sunda memberikan laporan terbarunya atas kondisi lokasi bencana dan menyebutnya sangat parah. BNPB menyatakan, 430 orang tewas akibat bencana ini dan tujuh ribu lainnya terluka.
Sementara itu, letusan Gunung Karakatau menyebabkan gempa bumi di dasar laut dan kemudian disusul tsunami di Selat Sunda.
Di bencana yang terjadi hari Ahad ini hari tersebut, puluhan orang juga dinyatakan hilang.
Rakyat Indonesia selama beberapa bulan terakhir menghadapi berbagai gempa dan tsunami mematikan.
Gempa dan tsunami pada 28 September 2018 di Pulau Sulawesi menewaskan 2200 orang, ribuan hilang dan ribuan lainnya kehilangan tempat tinggal.
Kepala Kelompok Teknisi Stasiun Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan GeofisikA (BMKG) Cilacap Teguh Wardoyo menyebutkan, gelombang tinggi berpotensi terjadi di wilayah pantai yang bisa membahayakan bagi masyarakat disekitarnya.
PVMBG, Badan Gelologi Kementerian ESDM telah menaikkkan status Gunung Anak Krakatau dari Waspada di level II menjadi Siaga di level III, dengan zona berbahaya diperluas dari 2 kilometer menjadi 5 kilometer.
Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan pernyataan belasungkawa kepada sejawatnya dari Indonesia Joko Widodo atas terjadinya bencana tsunami di perairan Selat Sunda baru-baru ini.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB) mencatat, hingga Selasa (25/12/2018) pukul 13.00, jumlah korban meninggal dunia akibat tsunami Selat Sunda meningkat menjadi 429 orang.
social pages
instagram telegram twiter RSS