Wednesday 24 April 2024 
qodsna.ir qodsna.ir

Indonesia akan Siapkan Strategi Baru Genjot Ekspor

Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, pemerintah akan segara menyiapkan kebijakan baru untuk mendorong ekspor.

Kantor Berita Qods (Qodsna) Hal ini menyusul defisit neraca perdagangan Indonesia yang mencapai 2,05 miliar dollar pada November 2018, atau yang tertinggi sepanjang 2018.

 

"Kami segara susun dengan kementerian lain terutama dengan Kementerian Perindustrian," ujarnya di Kantor Ke Menko Perekonomian, Senin (17/12/2018) malam.

 

Saat ditanya lebih lanjut soal strategi baru menggenjot ekspor, Darmin enggan mengungkapan lebih detail rencana pemerintah tersebut. Darmin juga enggan menjanjikan defisit akan membaik bulan depan.

 

Meski begitu Darmin mengakui bahwa penyebab defisit neraca perdagangan yang terjadi pada November 2018 akibat ekspor yang turun, utamanya ekspor perhiasan dan permata.

 

Sebelumnya, neraca dagang Indonesia harus kembali mengalami defisit pada November 2018. Setelah defisit 1,77 miliar dollar pada Oktober, kali ini defisit mencapai 2,05 miliar dollar AS.

 

Bila dibandingkan November 2017, defisit neraca dagang RI November 2018 melonjak tinggi. Sebab neraca dagang November 2017 justru surplus 221 miliar dollar AS.

 

Dari sisi ekspor, nilainya 14,8 miliar dollar dengan rincian ekspor non migas 13,4 miliar dollar AS dan migas 1,37 miliar dollar AS. Nilai ekspor ini turun 3,28 persen dibanding November 2017.

 

Sementara dari sisi impor, justru terjadi lonjakan 11,68 persen. Total impor November 16,87 miliar dollar AS, dengan rincian ekspor non migas 14 miliar dollar AS dan moga 2,83 miliar dollar AS.

 

Pada November 2017 lalu, impor RI hanya 15,11 miliar dollar AS saja dengan komposisi 12,9 miliar dollar AS impor non migas dan 2,20 miliar dollar AS impor migas.

Ilustrasi bursa saham.

 

Sementara itu, Ekonom Samuel Aset Manajemen, Lana Soelistianingsih mengatakan, melebarnya defisit neraca dagang ini lebih dikarenakan penurunan ekspor Indonesia.

 

Pasalnya, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor Indonesia pada November sebesar 14,83 miliar dollar AS, turun 6,69 persem dibandingkan bulan lalu dan turun 3,28 persen secara year on year (yoy).

 

Tak hanya dilihat dari sisi nilai, kinerja ekspor ini pun harus dilihat dari sisi volume. Berdasarkan data BPS, volume ekspor di November menurun 10,48 persen dibandingkan Oktober 2018 dan meningkat 5,94 persen (yoy).

 

"Kita bisa melihat ini lebih dikarenakan faktor global. Ini kelihatan dampak dari tarif China sudah berdampak pada kita. Jadi saya melihat sumbernya lebih karena ekspor," tutur Lana kepada Kontan.co.id, Senin (17/12/2018).

 

Per Oktober, Utang Luar Negeri RI Naik Jadi 359,8 Miliar Dollar AS

 

Bank Indonesia (BI) mencatatkan utang luar negeri (ULN) Indonesia pada akhir Oktober 2018 meningkat dari 359,8 miliar dollar AS di akhir September lalu menjadi 360,5 miliar dollar AS.

 

BI merinci, utang tersebut terdiri atas utang bank sentral dan pemerintah sebesar 178,3 miliar dollar AS, serta utang swasta dan BUMN sebesar 182,2 miliar dollar AS. Meski meningkat, BI menilai utang tersebut terkendali dengan struktur yang sehat. 

 

"Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada akhir Oktober 2018 tetap terkendali dengan struktur yang sehat," sebut BI melalui keterangan tertulis di laman resminya, Senin (17/12/2018).

 

ULN Indonesia pada akhir Oktober 2018 tersebut tumbuh 5,3 persen (yoy), meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya yang mencapai 4,2 persen (yoy). 

 

Peningkatan pertumbuhan ULN tersebut, sebut BI bersumber dari pertumbuhan ULN pemerintah dan ULN swasta. Posisi ULN pemerintah pada akhir Oktober 2018 sebesar 175,4 miliar dolar AS atau tumbuh 3,3 persen (yoy), meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 2,2 persen (yoy). 




Users Comments

Videos

Qods News Agency


©2017 Kantor Berita Qods. All Rights Reserved