qodsna.ir qodsna.ir

Israel Mencari Celah Genjatan Senjata

Siapapun, yang meneropong situasi Israel, dapat memastikan bahwa Benyamin Netanyahu berhasil membuka gerbang perang baru tanpa definisi jelas tentang makna hingga memastikan kemana arah sasaran rudal Tel Aviv. Situasi saat ini sangat membuka potensi perang. Mereka menyatakan Israel sudah menemukan kembali semangat juang dan mereka sibuk mengkaji.

Kantor Berita Qods (Qodsna) - Semangat perang ini kembali pasca Netanyahu menolak Pemilu dan menobatkan diri sebagai pengganti Menhan Avigdor Lieberman. Ia berhasil menerangkan bahwa saat ini bukan waktu yang tepat untuk menyelenggarakan Pemilu, khususnya setelah Negara Yahudi mengumumkan kesiapan diri untuk menghadapi instabilitas. Mayoritas Israel menafsirkan pernyataan tersebut dengan perang babak baru.

 

Tiga minggu yang lalu, Lieberman menolak keputusan genjatan senjata Benyamin Netanyahu, PM Israel, dengan Hamas. Ia langsung mengundurkan diri kala itu juga. Saat ini keributan terjadi di jalur Gaza, banyak yang menganalisa bahwa Israel membuka lembaran perang baru. Banyak yang menanti rudal Israel, yang tak dinanti-nanti pihak manapun, langsung meluncur ke kediaman petinggi Hamas.

 

Melihat keributan yang terjadi di jalur Gaza serta reaksi Hamas, banyak pihak yang berharap perangkat perang rezim Zionis menembus perbatasan Libanon dan menghantam Hizbullah, karena mereka juga sudah beroperasi di Suriah.

 

Bahkan ada pihak ketiga yang menanti rudal Israel ke Iran. Tetapi ide ini hanya didukung oleh sekelompok kecil. Banyak analis yang memprediksi bahwa untuk menyerang Iran, Israel harus pula mengikutsertakan AS dan Washington saat ini belum memikirkan perang seperti ini. Hingga saat ini AS masih berpangku pada embargo dan mengimpikan realisasi embargo terbesar dalam sejarah. Dengan ini, analisa hanya sekitar perang Hizbullah dan Hamas. Perang Israel vs Hamas diprediksi akan menjadi perang yang sangat panas.