Friday 29 March 2024 
qodsna.ir qodsna.ir

MBS Diabaikan oleh Para Pemimpin Dunia

Sorotan kamera, statemen pejabat tinggi dan berbagai organisasi internasional menunjukkan tujuan Mohammad bin Salman (MBS), Pangeran Mahkota Arab Saudi menghadiri KTT G-20 di Buenos Aires, Argentina tidak terakomodasi.

Kantor Berita Qods (Qodsna) - Meski MBS berada di puncak jajaran dan struktur Arab Saudi, ia tidak akan pernah melupakan KTT ke-13 G-20, karena di pertemuan ini isu MBS lebih menyedot perhatian peserta ketimbang agenda konferensi. MBS merupakan satu-satunya petinggi yang hadir di KTT G20 yang hanya membuahkan hasil pribadi dan kampanye ketimbang hasil nasional dan materi.

 

Pangeran Mahkota Arab Saudi ini cenderung berusaha menunjukkan dirinya tidak terlibat dalam kasus pembunuhan Jamal Khashoggi, wartawan dan kritikus Riyadh dan juga perang di Yaman. Namun ada dua alasan yang membuat tujuan MBS di KTT G20 ini tidak terwujud.

 

Alasan pertama adalah negara-negara Barat cenderung melihat Arab Saudi sebagai sebuah negara ketimbang pribadi Mohammad bin Salman dan menganggap Riyadh sebagai sapi perah. Sementara keberadaan MBS tidak penting, karena yang terpenting bagi mereka adalah mengeruk dolar minyak Riyadh.

 

Oleh karena itu, penampilan yang ramah sekalipun tidak bisa menjadi alasan untuk melupakan kejahatan Bin Salman, sama seperti pesan keras Presiden Perancis Emmanuel Macron kepada MBS terkait kasus pembunuhan Khashoggi dan kejahatan di Yaman dan juga pesan Perdana Menteri Inggris, Theresa May yang kembali menekankan pentingnya transparansi kasus pembunuhan Khashoggi.

 

Sementara di foto bersama, MBS juga terlihat terpinggirkan dan menurut Kantor Berita Reuters, pangeran mahkota Arab Saudi ini tidak mendapat perhatian dari para pemimpin negara peserta KTT.

 

Alasan kedua adalah bersamaan dengan kehadiran MBS di KTT G20, Human Rights Watch (HRW) dalam statemennya dengan tema "Keadilan Semakin Dekat" meminta Mahkamah Agung Argentina menyelidiki kejahatan perang Koalisi Arab di perang Yaman yang berada di bawah pengawasan langsung Mohammad bin Salman.

 

Dalam hal ini, Amnesty Internasional juga menyatakan, para pemimpin G20 harus menekan pangeran mahkota Arab Saudi untuk menghentikan pelanggaran HAM. Juru bicara sekjen PBB,  Stephane Dujarric juga mengatakan, sikap sekjen PBB terkait pembunuhan Khashoggi tidak berubah dan ia menuntut penyebutan fakta dari kasus ini.

 

Sepertinya impian muluk-muluk Mohammad bin Salamn termasuk meraih tahta Arab Saudi menghadapi kematian bertahap. Ia bahkan kehilangan posisinya di hadapan para sponsor utamanya.

 

Kondisi ini membawa pesan penting bahwa merekan yang menerapkan kebijakan arogan dan keras di kebijakan dalam dan luar negeri, mereka yang haus perang dan para kriminal khususnya di negara yang memiliki letak geografi yang penting tidak akan memiliki akhir yang menyenangkan.

 

Mohammad bin Salman juga dikenal sebagai Saddam baru dan ia harus mempelajari sejarah serta menyadari bahwa para pemimpin Barat juga sempat mendukung Saddam menyerang Iran, namun pada akhirnya ia mati mengenaskan di tangan pendukungnya sendiri (AS). 




Related Contents

Trump: Saya Berdiri Disamping Mohammad bin Salman

Trump: Saya Berdiri Disamping Mohammad bin Salman

Presiden Amerika Serikat Donald Trump Selasa malam (11/12) menekankan dirinya akan tetap mendukung MBS meski ada kritik keras internasional terhadap dia terkait pembunuhan Jamal Kahshoggi.

|

Users Comments

Videos

Qods News Agency


©2017 Kantor Berita Qods. All Rights Reserved