Saturday 20 April 2024 
qodsna.ir qodsna.ir

Sabrin al-Najjar bertemu Dr. Zahra Mostafawi

Ibu Shahid Razan al-Najar mengatakan: "Saya diundang untuk menghadiri tiga konferensi sebelum melakukan perjalanan ke Teheran, tetapi untuk melintas Iran, saya membatalkan perjalanan saya ke negara lain dan saya sangat senang berkeliling Iran."

Menurut laporan Kantor Berita Qods (Qodsna) Sabrin al-Najar, ibu perawat martir Palestina, Razan al-Najjar, yang baru-baru ini menjadi Syahid oleh tembakan militer Rezim Zionis, ketika dia menyusui para demonstran yang berpartisipasi dalam Demo Hak Kepulangan. Sabrin al-Najar yang berpartisipasi dalam Konferensi Persatuan Islam di Teheran, hari ini dia bertemu Dr. Zahra Mostafavi, sekretaris jenderal Lembaga Pertahanan Bangsa Palestina.

 

Pada awal pertemuan, sekretaris jenderal Lembaga Pertahanan Bangsa Palestina menyambut ibu Shahid Razan dan berkata: “Pertama-tama, saya ingin menyambut Anda di Iran serta markas besar Lembaga Pertahanan Bangsa Palestina, terimalah belasungkawa atas kemartiran putri anda, Ms. Razan, silakan merasa di rumah di Iran, Iran adalah negara kedua anda.”

 

"Saya telah melihat banyak kemenangan selama hidup saya, yang terakhir adalah kemenangan Revolusi Islam Iran," katanya. Rakyat Iran, dengan persatuan dan dukungan kepada seorang pemimpin besar, mampu memenangkan kemenangan melawan rezim despotik Shah. Persatuan dan kepemimpinan di Iran adalah dua alasan utama bahwa Amerika Serikat dan Israel tidak hanya gagal melakukan apa pun terhadap bangsa kita, tetapi mereka juga mengalami banyak kegagalan. ”

 

Mostafavi mengatakan: “Apa yang mampu dapat menyebabkan saudara-saudari Palestina menang melawan rezim Israel adalah kepersatuan; Anda juga harus memiliki seorang pemimpin tunggal untuk membebaskan Palestina.”

 

Dia menambahkan: “sejak Imam Khomeini (SAW) diasingkan dari Iran, sudah ambil lebih dari 13 tahun sampai kemenangan Revolusi Islam ketika Imam Khomeini kembali ke negara; selama bertahun-tahun ini dia selalu melakukan aksi memberi tahu pada rakyat tentang urusan dalam negri dan luar negeri. Pada saat Imam Khomeini menyadari bahwa rakyat telah memahami kondisi kehidupan mereka, dia kembali ke Iran dan revolusi bangsa juga mendapat kemenangan."

 

Lebih lanjut kepada ibu Shahid Razan al-Najar, dia berkata: "Anda sebagai seorang wanita Palestina, Anda dapat mencerahkan dan mengekspos kejahatan rezim Zionis sehingga dunia akan mengetahui sifat kedhaliman rezim ini, maka seluruh dunia akan menyampaikan bantuan mereka kepada bangsa Palestina dan saya berharap bahwa secepat mungkin, bangsa Palestina yang terhormat menyaksikan perdamaian.”

 

Setelah pertemuan Saberin al-Najjar, ibu Syahid Razan al-Najjar, menyatakan kegembiraannya untuk bertemu dengan putri Imam Khomeini dan berkata: "Saya diundang untuk menghadiri tiga konferensi sebelum bepergian ke Teheran, tetapi untuk melintas ke Iran, saya membatalkan perjalanan saya ke negara lain dan saya sangat senang berada di Iran.”

 

Al-Najjar menambahkan: "Sebelum perjalanan saya ke Iran, semua informasi saya tentang Iran adalah sepatah kata, karena penyensoran dan propaganda yang parah rezim Zionis; dari Iran kami hanya memiliki informasi yang negara ini sering menjadi subjek sanksi AS. Namun, sekarang, dalam perjalanan Singkatnya, saya dapat mengukur kemampuan negara anda dan dukungan negara anda kepada kami, meskipun semua kesulitan dan hukuman yang mungkin saya hadapi, saya akan bekerja dengan keras untuk memberi tahu rakyat Palestina tentang dukungan Iran atas bangsa kami, saya akan melakukan ini dengan mendirikan salah satu pusat informasi di Gaza, saya berharap tuhan Yang Maha Kuasa akan membantu saya dalam misi ini.”

 

Dalam pertemuan itu, Mehdi Shakibaii, Wakil Sekretaris Jenderal Lembaga Pertahanan Bangsa Palestina dan Kepala Kantor Berita Qods, juga berbicara dengan ibu Shahid Razan. Setelah ia meluncurkan kemampuan Lembaga Pertahanan Bangsa Palestina dan Kantor Berita Qods, ia menyatakan bahwa ia siap melakukan apa pun untuk membantu Perjuangan Palestina.

 

Pada akhir pertemuan, Dr. Mostafavi memberi salah satu hadiah kepada Sabrin al-Najjar. Sabrin al-Najjar juga mengunjung markas besar kantor berita Qods.

 

Razan Al-Najar (11 September 1996-Juni 2018) adalah seorang perawat Palestina yang beroperasi di Gaza. Dia tinggal di sebuah desa dekat Wilayah Pendudukan Palestina. Pada tanggal 1 Juni 2018, saat dia berjuang untuk membantu para demonstran Palestina yang terluka dalam aksi unjuk rasa di Demo Hak Kepulangan  ia menjadi sasaran tembakan militer penjajah Israel di dada dan segera setelah itu dia menjadi martir.




Related Contents

Israel Halangi Pengiriman Bantuan ke Gaza

Israel Halangi Pengiriman Bantuan ke Gaza

Sebuah media rezim Zionis Israel melaporkan, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menginstruksikan pengambilan langkah baru untuk mencegah pengiriman bantuan finansial ke Jalur Gaza yang diblokade lebih dari 12 tahun.

|

Users Comments

Videos

Qods News Agency


©2017 Kantor Berita Qods. All Rights Reserved