Tuesday 8 October 2024 
qodsna.ir qodsna.ir

Perbaikan Bidang Investasi yang Diinginkan Presiden Jokowi

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta para menteri untuk terus melakukan perbaikan-perbaikan di bidang investasi sehingga Indonesia lebih kompetitif.

"Agar lebih kompetitif, saya minta agar kebijakan-kebijakan yang terkait dengan investasi, insentif-insentif sistem perpajakan perlu kita evaluasi secara berkala sehingga lebih menarik dibanding negara-negara lain dan betul-betul bisa berjalan efektif di dalam pelaksanaannya," kata Presiden saat memimpin rapat terbatas membahas kebijakan investasi dan perpajakan di Istana Bogor, Jawa Barat, Rabu (21/11). Demikian dilansir Antaranews, Rabu.

 

Menurut Jokowi, jika insentif perpajakan laku dan banyak diminati banyak investor maka ujung-ujungnya pertumbuhan ekonomi nasional akan lebih tinggi lagi.

 

"Seperti yang sudah kita bahas, kunci pertumbuhan ekonomi adalah investasi dan ekspor," kata Jokowi.

 

Dalam rapat terbatas (ratas) mengenai kebijakan investasi, Jokowi mengungkapkan bahwa pemerintah terus melakukan perbaikan di bidang investasi agar lebih kompetitif dibandingkan negara lain.

 

Kepala Negara menyebutkan bahwa defisit transaksi berjalan dan neraca perdagangan Indonesia perlu mendapatkan perbaikan dari investasi dan ekspor.


Presiden juga menegaskan bahwa pemerintah akan memastikan investasi yang mendapatkan insentif adalah sektor-sektor yang betul-betul memperkuat industri dalam negeri dan memperkuat ekonomi nasional.

 

"Serta bisa mendorong tranformasi ekonomi dari hilirisasi dari bahan mentah kepada industri pengolahan, dan juga memperkuat industri yang berorientasi ekspor yang bisa memberikan nilai tambah, sehingga kita bisa merevatilisasi industri dan dapat mengurangi impor bahan baku serta menumbuhkan industri manfaat kan sumber daya ekonomi lokal yang kita miliki," harapnya.

 

Selain itu, Presiden minta kebijakan investasi itu betul-betul didesain sesuai target kepentingan nasional.

 

Tidak hanya itu, Jokowi juga mengatakan bahwa kebijakan investasi harus didesain dengan target kepentingan nasional. Tidak hanya menciptakan lapangan pekerjaan, tapi juga menurunkan angka pengangguran.

 

"Bukan hanya dalam penciptaan lapangan kerja baru dan menurunkan angka pengangguran, tetapi juga harus bisa memperkuat pelaku ekonomi domestik khususnya usaha mikro, usaha kecil, usaha menengah, dengan manfaatkan peluang alih teknologi yang ada," ujarnya.

 

Kepala Negara juga meminta kebijakan investasi tersebut mampu mendorong kemitraan usaha besar dengan usaha menengah, usaha kecil dan usaha mikro.

 

Dalam rapat terbatas ini, Presiden Jokowi didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla serta beberapa Menteri Kabinet Kerja, diantaranya Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menko Kemaritiman Luhut Pandjaitan, Mensesneg Pratikno, Seskab Pramono Anung, Kepala Staf Presiden Moeldoko, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Pekerjaan Umum, dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri keuangan Sri Mulyani, Menteri Komunikasi dan Informasi Rudiantara, serta Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto. 




Related Contents

Users Comments

Videos

Qods News Agency


©2017 Kantor Berita Qods. All Rights Reserved