Tuesday 16 April 2024 
qodsna.ir qodsna.ir

Prabowo Sindir Pemerintah Soal Kekayaan Bangsa, Begini Jawaban Sri Mulyani

Beberapa waktu yang lalu, calon presiden nomor urut dua menyindir pemerintah yang tidak mampu mengelola kekayaan bangsa yang sangat melimpah. Ia menilai bahwa kekayaan alam Indonesia tidak dikelola dengan baik.

Kekayaan Indonesia hanya dimanfaatkan oleh sebagian orang yang kebanyakan berafiliasi dengan luar negeri. Dalam artian lain kekayaan alam Indonesia dirampas oleh beberapa pihak, dan ditempatkan di luar negeri.

 

Merespon pernyataan itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan, selama ini pemerintah berusaha untuk menurunkan kesenjangan ekonomi antara masyarakat kaya dan miskin. Dengan begitu, masyarakat miskin juga bisa merasakan kekayaan negara.

 

“Waktu Indonesia mengalami angka kesenjangan yang meningkat di 0,41 persen dilakukan upaya untuk terus memperbaiki agar kesenjangan tidak makin melebar. Negara-negara di Amerika Latin waktu itu bahkan bisa di atas 0,5 persen,” ujar Sri Mulyani di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN), Tangerang Selatan, Minggu (18/11/2018).

 

Perempuan yang pernah menjabat sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia ini mengungkapkan, upaya pemerintah itu bermacam-macam. Dari sisi perpajakan, masyarakat kaya dengan miskin akan dibedakan besaran nilai pajaknya, artinya masyarakat kaya akan membayar pajak lebih besar dibandingkan masyarakat miskin. Sedangkan, masyarakat miskin akan dibantu pemerintah untuk pembayaran pajaknya.

 

“Selain itu, 40 persen masyarajat terbawah itu mendapatkan intervensi banyak sekali, mulai dari dana desa, PKH, Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar, bidik misi dan raskin yang sekarang jadi bantuan langsung non tunai. Itu kan dipakai terutama untuk yang 40 persen terbawah. Ini lah yg akan kita perbaiki terus,” tutur dia.

 

Dengan upaya tersebut, Sri Mulyani mengklaim bahwa kesenjangan masyarakat Indonesia makin menurun. Dengan begitu, masyarakat yang tadinya miskin berbalik status menjadi masyarakat dengan ekonomi menengah ke atas.

 

“Sehingga dengan demikian gini koefisien kita makin turun 0,48 persen turun 0,41 persen dan jadi 0,38 persen,” imbuh dia.




Users Comments

Videos

Qods News Agency


©2017 Kantor Berita Qods. All Rights Reserved