qodsna.ir qodsna.ir

Rencana Pemindahan Kedutaan Australia ke al-Quds Picu Protes Malaysia dan Indonesia

"Saya mengatakan bahwa untuk mengatasi terorisme, kita harus tahu penyebabnya. Menambah penyebab terorisme tidak akan membantu," ujar Mahathir kepada wartawan seperti dilansir CNN.

Kantor Berita Qods (Qodsna) - Rencana Perdana Menteri Australia, Scott Morrison untuk memindahkan kedutaan besar negara ini dari Tel Aviv ke Baitul Maqdis memicu ketegangan baru antara negara ini dengan Malaysia.

 

Ketegangan bermula ketika Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, menyampaikan pendapatnya mengenai isu tersebut saat bertemu dengan Perdana Menteri Australia, Scott Morrison, di sela Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN di Singapura, Kamis (15/11).Australia dan Malaysia terlibat dalam peningkatan pernyataan panas menyangkut kemungkinan bahwa Australia akan memindahkan kedutaan besarnya ke Jerusalem.

 

Menteri Keuangan Australia Josh Frydenberg hari Jumat mengatakan, Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad dalam sejarahnya pernah mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang anti-Yahudi.

PM Malaysia, Mahathir Mohamad

 

Pemindahan kedutaan itu diajukan Perdana Menteri Australia Scott Morrison saat melangsungkan kampanye pemilihan daerah pada bulan lalu. Usul Morrison itu menimbulkan kekhawatiran di pihak Indonesia dan Malaysia yang mayoritas penduduknya beragama Islam.

 

Sebelumnya, Indonesia juga telah menyampaikan kekhawatiran soal kemungkinan pemindahan kedutaaan dan menyatakan bahwa pemindahan akan mengacaukan rencana membuat perjanjian perdagangan bebas dengan Australia. Namun demikian, Morrison mengatakan masalah itu tidak dicampuradukkan dalam pembicaraan baru-baru ini yang dilakukannya dengan Presiden Joko Widodo.

 

Morrison melemparkan ide pemindahan kedutaan Australia itu, serta mengakui Jerusalem sebagai ibu kota Israel, pada Oktober tahun lalu.

 

Pengumuman yang tiba-tiba itu muncul hanya beberapa saat sebelum perebutan kursi, yang ternyata memiliki pemilih dalam jumlah besar dari kalangan Yahudi dan pemerintahan Nasional Liberal pimpinan Morrison sangat ingin menang demi mempertahankan mayoritas di parlemen. Kursi itu sendiri akhirnya lepas sehingga pemerintah menjalankan kekuasaan atas kerja sama dengan para anggota parlemen independen.

 

Di kalangan politisi Australia sendiri, rencana pemindahan kedutaan AS dari Tel Aviv ke Baitul Maqdis memicu kritik luas.

 

Mantan Perdana Menteri Australia, Kevin Rudd mengkritik rencana pemerintahan PM Scott Morisson merelokasi kedutaan untuk Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem. Menurutnya hal itu tidak hanya merusak hubungan serta kepentingan Australia dengan negara muslim di kawasan maupun global, tapi juga membahayakan keamanan Negeri Kanguru.

 

"Saya pikir bukan tindakan pintar dari pemerintah Australia saat ini untuk memindahkan kedutaan besar untuk israel ke Yerusalem. Ini bukan hanya karena ini adalah isu sensitif terutama bagi negara muslim mitra Autsralia, tapi juga progres perdamaian di Timur Tengah," ucap Rudd saat menjadi pembicara dalam diskusi Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) di Jakarta, Kamis (8/11).

 

Menurut Rudd, rencana Morrison tersebut bisa mempersulit posisi Australia di mata negara Muslim dunia, termasuk Indonesia, dan juga komunitas muslim di Negeri Kanguru.

 

"Dan jika Australia khawatir tentang potensi radikalisme dan terorisme, saya pikir dia (Morrison) harus lebih reflektif sebelum memutuskan posisi Australia terkait isu (rencana relokasi kedutaan) ini," kata Rudd.

 

PM Australia periode 2007-2010 dan 2013 ini, menganggap rencana Morrison itu pun tak sejalan dengan posisi Australia selama ini.

 

Menurutnya, Australia di tangan pemerintahan-pemerintahan sebelumnya selalu mendukung dua negara sebagai solusi damai konflik Palestina dan Israel yang tengah berlangsung puluhan tahun ini.


Penentangan juga datang dari Mantan perdana menteri Asutralia, Malcolm Turnbull. Setelah bertemu Jokowi di Pulau Bali awal pekan ini, dia meminta Morrison benar-benar mempertimbangkan kembali gagasan memindahkan kedutaan besar mereka di Israel.

 

"Presiden (Jokowi) menyampaikan kepada saya ide memindahkan Kedubes Australia di Tel Aviv ke Yerusalem sangat menjadi sorotan. Kalau hal itu dilakukan, maka akan mendapatkan reaksi yang buruk dari Indonesia," kata Turnbull dilansir CNN hari Kamis.