qodsna.ir qodsna.ir

Kabinet Netanyahu Bubar, Hasil Serangan ke Gaza

Media rezim Zionis Israel menyatakan, Ahad mendatang para pemimpin partai koalisi akan membicarakan penyelenggaraan pemilu dini di Israel.

Seperti dilaporkan Kantor Berita Qods (Qodsna) mengutip FNA, setelah pengunduran diri Avigdor Lieberman dari posisinya sebagai menteri peperangan menyusul kekalahan rezim ini melawan poros muqawama Palestina di bentrokan terbaru, kabinet koalisi Benjamin Netanyahu dialporkan keluar dari mayoritas.

 

Dalam hal ini, Netanyahu hari Jumat (16/11) berunding dengan Naftali Bennett, Menteri Pendidikan Israel membicarakan masa depan kabinet koalisi, namun tidak diraih kesepakatan.

 

Dengan keluarnya Partai The Jewish Home pimpinan Bennett dari koalisi Netanyahu, kabinet Israel secara resmi runtuh dan pemilu dini parlemen di bumi pendudukan harus digelar.

 

Lieberman Rabu lalu mengundurkan diri dari posiisnya menyusul kesepakatan kabinet Israel melakukan gencatan senjata dengan muqawama Palestina di Jalur Gaza. Ia juga menuntut diselenggarakannya pemilu dini.

 

Babak baru tensi antara Gaza dan Israel dimulai setelah unit operasi khusus Israel Ahad sore secara diam-diam memasuki Khan Yunis di Timur Gaza dan menggugurkan tujuh sayap militer Hamas termasuk Nur Mohamad Barakah, salah satu komandan Brigade izzuddin Qassam. Selama bentrokan tersebut seorang perwira tinggi militer Israel juga dilaporkan tewas dan seorang perwira lainnya terluka.

 

Salah satu karakteristik bentrokan terbaru ini adalah unjuk kekuatan kemampuan rudal dan roket kubu muqawama di Jalur Gaza.

 

Militer Israel hari Selasa melaporkan, sekitar 460 roket ditembakkan dari Gaza ke arah wilayah pendudukan.

 

Balasan tegas rudal dan roket muqawama mendorong Israel meminta bantuan Mesir untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata. Gencatan senjata ini diberlakukan mulai Selasa malam.