Thursday 18 April 2024 
qodsna.ir qodsna.ir

Diplomasi Jokowi di KTT ASEAN di Singapura

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri pembukaan KTT ke-33 ASEAN di Singapura. Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana. Jokowi dan Iriana tiba di lokasi KTT ASEAN, Suntec Convention Centre pukul 17.30 waktu setempat, Selasa (13/11/2018).

Kantor Berita Qods (Qodsna) - Para kepala negara/pemerintahan yang menghadiri KTT ini adalah PM Singapura Lee Hsien Loong, Presiden RI Joko Widodo, PM Thailand Prayut Chan-o-cha, Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah, PM Kamboja Hun Sen, PM Laos Thongloun Sisoulith, PM Malaysia Mahathir Mohamad, State Counsellor Myanmar Aung San Suu Kyi, Presiden Filipina Rodrigo Duterte, dan PM Vietnam Nguyen Xuan Phuc.

 

KTT ke-33 ASEAN akan membahas sejumlah agenda. Selain itu juga ada KTT lainya di Singapura.

 

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam keterangannya menjelaskan, dalam kunjungannya di hari pertama ini, Jokowi akan menghadiri pembukaan KTT ASEAN, dilanjut dengan ASEAN Business Advisory Council (ABAC), jamuan makan malam KTT ASEAN, dan pleno KTT ASEAN.

 

Presiden Jokowi mengajak negara-negara ASEAN bergotong-royong mengatasi krisis kemanusiaan terhadap etnis Rohingya di Rakhine State.

 

"Krisis kemanusiaan Rakhine State belum juga dapat diselesaikan. Krisis ini telah mengundang kekhawatiran dan menciptakan defisit kepercayaan masyarakat internasional. Sebagai satu keluarga, Indonesia sangat mengharapkan kiranya dapat dilakukan langkah maju penyelesaian krisis kemanusiaan ini," kata Jokowi seperti dalam keterangan tertulis dari Biro Pers Sekretariat Kepresidenan.

 

"Indonesia siap! ASEAN saya yakin juga siap membantu Pemerintah Myanmar untuk menciptakan kondisi kondusif di Rakhine State di mana freedom of movement dihormati, tidak terdapat diskriminasi, dan pembangunan dilakukan secara inklusif," kata Jokowi.

 

Jokowi berharap negara-negara ASEAN tetap bersatu menghadapi berbagai permasalahan global. Dia kembali mengungkit ketika ASEAN dibentuk di tengah hegemoni dua negara adikuasa.

 

"Tahun 1967, ketika kawasan lain di dunia terpecah dan terjebak dalam perebutan kekuasaan dua negara adikuasa, para pemimpin ASEAN sepakat untuk bersatu dan menciptakan kawasan damai dan sejahtera," kata Jokowi.

 

Isu krisis kemanusiaan di Rakhine State selalu jadi topik pembicaraan Indonesia dalam setiap pertemuan dengan para pemimpin ASEAN ataupun negara lain. Krisis tersebut telah membuat etnis Rohingya mengungsi dari Myanmar.      

 

Sebagai koordinator ASEAN-Rusia, Jokowi juga akan menyampaikan statement ASEAN dalam pertemuan ASEAN-Rusia. Di bawah koordinasi Indonesia, kerja sama ASEAN-Rusia menjadi kemitraan strategis.

Negara-negara anggota ASEAN.

 

Jokowi Kembali Singgung Konsep Kerja Sama Indo-Pasifik

Presiden Joko Widodo kembali menyinggung soal konsep kerja sama di kawasan Indo-Pasifik. Jokowi menilai konsep ini penting bagi ASEAN untuk tetap relevan dan menjaga sentralitasnya.

 

"Agar sentralitas tetap terjaga maka tidak ada jalan lain bagi ASEAN kecuali menggunakan KTT Asia Timur sebagai platform utama pembahasan konsep ini," kata Jokowi saat berbicara dalam sesi pleno Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-33 ASEAN.

 

Jokowi mengatakan, ketidakpastian dan besarnya tantangan yang dihadapi kawasan Indo-Pasifik berpotensi untuk menimbulkan ancaman bagi perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran di kawasan tersebut dalam kaitannya dengan tarik-menarik konstelasi kekuatan dunia.

 

Menurut Jokowi, ASEAN yang berada di tengah kawasan Indo-Pasifik harus mampu menjadi poros, memainkan peranannya, dan mengubah potensi ancaman itu menjadi sebuah peningkatan kerja sama.

 

"Dunia kita dipenuhi banyak ketidakpastian. Tarik menarik kepentingan juga kita rasakan di kawasan kita. ASEAN harus tetap menjadi motor bagi perdamaian dan kesejahteraan. ASEAN harus dapat mengubah potensi ancaman menjadi kerja sama, potensi ketegangan menjadi perdamaian," jelasnya.

 

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menjelaskan, konsep Indo-Pasifik dapat dikembangkan lewat peningkatan kerja sama dengan mengedepankan prinsip keterbukaan dan penghormatan terhadap hukum internasional. Jokowi telah menjelaskan ini pada KTT April lalu.

 

"Pentingnya ASEAN mengembangkan kerja sama di kawasan Indo-Pasifik yang mengedepankan prinsip-prinsip keterbukaan, inklusivitas, transparan, menghormati hukum internasional, dan menghargai sentralitas ASEAN," ucap Presiden.

 

Selain itu, Jokowi juga menyambut baik tanggapan positif negara ASEAN terhadap konsep Indo-Pasifik tersebut dan dijadikan konsep bersama ASEAN. Negara-negara ASEAN memberikan dukungan penuh bagi konsep tersebut.

 

"Saya gembira draf konsep bersama tersebut telah dibahas dan insyaallah dapat segera disepakati. Konsultasi informal juga telah dilakukan dengan negara mitra ASEAN," ucapnya.

 

Eks Wali Kota Solo itu menekankan, konsep tersebut akan memberikan arah baru bagi kerja sama ASEAN dengan negara-negara mitranya. Melalui konsep tersebut, Jokowi percaya kesatuan dan sentralitas ASEAN di kawasan akan tetap terjaga.

 

"Wawasan yang inovatif ini akan memberikan arah kerja sama ke depan bagi ASEAN dengan menekankan Indo-Pasifik sebagai single geo-strategic theatre, mengedepankan kerja sama bukan persaingan, memajukan pembangunan, dan mewujudkan kesejahteraan untuk semua," pungkasnya. 




Related Contents

Users Comments

Videos

Qods News Agency


©2017 Kantor Berita Qods. All Rights Reserved