Saturday 20 April 2024 
qodsna.ir qodsna.ir

Menurunnya Kekuatan Lunak AS

Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei menyampaikan sebuah pidato penting dalam pertemuan dengan ribuan siswa dan mahasiswa Republik Islam Iran pada hari Sabtu, 3 November 2018.

Pertemuan di Huseiniyah Imam Khomeini di Tehran ini diselenggarakan untuk menandai peringatan 13 Aban, Hari Nasional Melawan Arogansi Global dan Hari Pelajar Iran. Rahbar dalam pidatonya mengatakan, kekuatan lunak AS yang bermakna "bujukan dan meyakinkan pendapatnya kepada negara-negara lain," kini berada pada posisi yang paling lemah.

 

Ayatullah Khemenei lebih lanjut menyinggung kegagalan Setan Besar (AS) untuk merealisasikan konspirasinya terhadap Iran selama 40 tahun terakhir. Dia menuturkan, pendudukan "Sarang Mata-mata" (Kedutaan Besar AS di Tehran pada 4 November 1979) oleh para mahasiswa Iran merupakan tamparan keras rakyat negara ini terhadap Amerika.

 

Selama 40 tahun terakhir, rakyat Iran telah menunjukkan bahwa mereka berdiri kokoh dan tidak mengenal lelah dalam menghadapi berbagai konspirasi AS. Beragam sanksi, tekanan dan ancaman selalu datang dari musuh-musuh Iran, namun rakyat negara ini tetap kuat dan bahkan berhasil memukul musuh.

 

Saat ini, AS dan sekutunya masih berusaha untuk meruntuhkan Republik Islam Iran. Mereka menarget ekonomi Iran dan berusaha menahan kemajuan negara ini dengan berbagai cara. Pernyataan murahan yang keluar dari mulut Presiden AS Donald Trump dan pengulangan sanksi serta tuduhan-tuduhan palsu terhadap Iran menunjukkan bahwa AS tidak henti-hentinya untuk menebar konspirasi dan melanjutkan permusuhannya terhadap Iran.

 

Pejabat-pejabat AS seperti Trump, John Bolton dan Mike Pompeo secara terang-terangan menekankan kelanjutan permusuhan Gedung Putih terhadap Tehran. Namun faktanya, dalam perang ekonomi yang dilancarkan Amerika, yang terjadi justru sebaliknya. Banyak sekutu negara itu yang enggan mengekor kebijakan perang ekonomi terhadap Iran.

 

Saat ini, satu-satunya negara, di mana Amerika tidak memiliki peran terkecil sekalipun dalam keputusannya adalah Republik Islam Iran. AS telah menempatkan dirinya dalam posisi pasif di arena internasional disebabkan tindakannya yang tidak konsisten. Sementara di bidang ekonomi, Iran bergerak ke arah kemandirian dan bahkan mampu memenuhi kebutuhannya melalui produk-produk dalam negerinya.

 

Dengan bersandar pada kemampuan dalam negeri, kreatifitas dan bakat generasi muda, Iran mencapai kemandirian dengan cepat, di mana kemandirian ini bermakna kekalahan Amerika.

 

Pendekatan Amerika dengan mengandalkan sanksi ekonomi mengindikansikan bahwa Washington sudah tidak memiliki cara lain lagi untuk menundukkan Iran, namun lagi-lagi embargo ekonomi ini gagal, dan kegagalan itu berarti sebuah tamparan lain dari rakyat Iran terhadap AS.

Ayatullah Khamenei dalam pidato sebelumnya mengatakan bahwa permusuhan mendalam AS terhadap rakyat Iran akan menyebabkan negara itu mengulangi kesalahan-kesalahannya. Dia menambahkan, sejak hari pertama kemenangan Revolusi Islam Iran, di mana revolusi ini masih seperti bibit pohon yang masih kecil, AS telah memulai permusuhannya, dan hari ini ketika Republik Islam telah berubah menjadi pohon yang subur, Amerika juga masih melanjutkan konspirasi-konspirasi gagalnya. Mengapa demikian? Karena permusuhan dan kedengkian AS terhadap Iran telah membutakan penglihatan dan pemahamannya atas fakta dan penghitungan yang benar.

 

Kekuatan dan kebesaran Republik Islam Iran adalah sebuah fakta yang tidak bisa dipungkiri oleh musuh. Kenyataan ini tidak bisa diabaikan. Setiap pikiran yang bertentangan dengan fakta ini, akan menyebabkan kesalahan dalam evaluasi atas kondisi dan kekuatan internal rakyat Iran, dan ini adalah kesalahan yang diulang oleh Amerika hingga sekarang.

 

Sejak berkuasannya Trump, tidak hanya bangsa-bangsa tertentu yang secara terang-terangan menentang kebijakan Amerika, namun pemerintah Eropa, Cina, Rusia, India, Afrika dan Amerika Latin juga secara terang-terangan menentangnya. Sebab, unilateralisme AS adalah ancaman bagi dunia, bukan hanya ancaman bagi Iran. 




Related Contents

Rahbar: Iran maju lebih kuat, Meski plot plot musuh

Rahbar: Iran maju lebih kuat, Meski plot plot musuh

Pemimpin Revolusi Islam Iran atau Rahbar Ayatollah Seyyed Ali Khamenei mengatakan negara Iran maju lebih kuat meskipun semua plot permusuhan terhadap negara Islam ini selama empat dekade sejak Revolusi Islam 1979.

|

Rahbar: Iran akan Buat AS Jadi Pecundang Sejarah !

Rahbar: Iran akan Buat AS Jadi Pecundang Sejarah !

Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran mengatakan bahwa bangsa Iran akan menjadikan AS sebagai pecundang sejarah dengan mematahkan seluruh plotnya, terutama sanksi terbaru Washington terhadap negara ini.

|

Kebingungan AS Soal Penarikan Pasukan dari Suriah

Kebingungan AS Soal Penarikan Pasukan dari Suriah

Sekalipun Donald Trump Presiden Ameriia Serikat telah mengumumkan tentang penarikan pasukan AS dari Suriah pada 19 Desember 2018, tapi pernyataan dan sikap kontroversial para pejabat AS menunjukkan bahwa mereka tidak memiliki pemahaman yang jelas tentang masalah ini dan bahkan bagaimana hal itu diwujudkan.

|

Users Comments

Videos

Qods News Agency


©2017 Kantor Berita Qods. All Rights Reserved