Pasukan gerakan perlawanan Islam Palestina, Hamas berhasil menangkap salah seorang agen mata-mata rezim Zionis Israel.
Kantor Berita Qods (Qodsna) - Pusat penerangan Palestina melaporkan, personil gerakan perlawanan Palestina ini menangkap mata-mata Israel tersebut ketika ia sedang memasang salah satu alat penyadap di rumah salah seorang pemimpin Hamas.
Anggota spionase Israel berusia 45 tahun ini bertugas untuk memata-matai para pemimpin gerakan perlawanan Palestina.
Alat penyadap yang dipasang tersebut memiliki kemampuan untuk merekam gambar aktivitas dari rumah yang dijadikan taget.
Israel menjadikan rumah para pemimpin Palestina, pangkalan militer dan tempat sensitif lainnya sebagai lokasi pemasangan alat penyadap.
Hamas mengumumkan pada hari Minggu bahwa faksi-faksi Palestina dalam konsultasi terus-menerus, untuk bekerja sesuai dengan rencana nasional bersama, untuk melawan Kesepakatan Abad dan proyek-proyek yang ini melepaskan bangsa Palestina.
Kepala Biro Politik Hamas menilai langkah Malaysia melarang masuk kontingen atlet rezim Zionis Israel ke negara itu sebagai puncak solidaritas Malaysia terhadap rakyat Palestina dalam melawan rezim Zionis.
Juru bicara Gerakan Hamas, Hazem Qassem mengatakan perlawanan rakyat Palestina termasuk pawai hak kepulangan adalah satu-satunya cara untuk mematahkan seluruh konspirasi musuh.
Seorang pengamat Israel mengakui bahwa sejumlah negara-negara Arab di Asia Barat yang baru saja bergabung dalam koalisi anti Iran bukan mitra terpercaya bagi Tel Aviv.
social pages
instagram telegram twiter RSS