Seorang warga Turki menyerang kedutaan Israel di Ankara.
Kantor Berita Qods (Qodsna) - Media rezim Zionis hari Selasa (16/10) melaporkan, seorang petani Turki dengan traktornya hendak menyerang kedutaan Israel di Ankara, tapi berhasil digagalkan petugas keamanan negara ini, dan langsung ditangkap.
Petani Turki ini tidak mengabaikan peringatan polisi diplomatik yang berjaga di lokasi, hingga ditembak dan diamankan bersama traktornya.
Aksi pria berusia 45 tahun ini menjalankan traktornya untuk menyerang kedutaan rezim Zionis di Ankara tidak pernah terjadi sebelumnya.
Kepala Dewan Eksekutif Hizbullah, Sayyed Hashem Safieddine menekankan bahwa meskipun disanksi AS, Poros Mukawamah Lebanon dan sekutu-skutunya dalam tahun 2019 adalah lebih kuat dari sebelum-belumnya, menambahkan bahwa ini pasti mengganggu musuh.
Seorang pengamat Israel mengakui bahwa sejumlah negara-negara Arab di Asia Barat yang baru saja bergabung dalam koalisi anti Iran bukan mitra terpercaya bagi Tel Aviv.
Mantan asisten penasehat keamanan nasional Israel, Eran Etzion seraya merekomendasikan kabinet rezim ini untuk mengambil inspirasi dari dokumen baru prospek 50 tahun Iran mengakui bahwa Tehran sangat rumit dan kuat sehingga sulit dikalahkan.
Situs internet yang bermarkas di London, Middle East Eye, MEE, Selasa (8/1/2019) mengabarkan, Direktur Badan Intelijen rezim Zionis Israel, Mossad, Yossi Cohen baru-baru ini bertemu dengan direktur badan intelijen Arab Saudi, Uni Emirat Arab dan Mesir di salah satu ibukota negara Arab, Teluk Persia.
social pages
instagram telegram twiter RSS