Thursday 25 April 2024 
qodsna.ir qodsna.ir

Anggota Parlemen Lebanon Ingatkan Potensi Serangan Israel ke Beirut

Anggota fraksi pro muqawama yang berafilisi dengan Hizbullah di parlemen Lebanon mengatakan harga yang harus dibayar Israel jika berani menyerang Lebanon adalah berakhirnya kehidupan politik rezim ini.

Menurut laporan Kantor Berita Qods (Qodsna) Nawaf al-Moussawi, anggota fraksi pro muqawama di parlemen Lebanon Ahad (7/10) saat diwawancarai Koran al-Quds al-Arabi menilai konsentrasi Israel atas isu pangkalan rudal Lebanon di sekitar bandara udara Beirut sebagai alasan untuk menarget infrastruktur penting Lebanon.

 

Anggota parlemen Lebanon ini seraya mengisyaratkan serangan berulang Israel terhadap Lebanon sejak pembentukan rezim ilegal ini menambahkan, untuk melawan agresi Israel, sangat penting untuk meningkatkan kemampuan kualitas dan kuantitas pertahanan muqawama.

 

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam pidato terbarunya di Majelis Umum PBB mengklaim kelompok muqawama Lebanon memiliki instalasi rudal di dekat bandara internasional Beirut.

 

Menteri Luar Negeri Lebanon, Gibran Bassil saat merespon statemen Netanyahu mengajak 70 dubes negara asing meninjau lokasi yang diklaim perdana menteri Israel. Hal ini memperjelas kebohongan Netanyahu. 




Related Contents

Myanmar Larang Petinggi PBB Kunjungi Rakhine

Myanmar Larang Petinggi PBB Kunjungi Rakhine

Salah satu staf Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengkonfirmasikan sikap pemerintah Myanmar yang memperlambat kunjungan delegasi PBB ke negara bagian Rakhine di barat negara ini.

|

Lebanon: Terorisme Takfiri dan Israel Tidak Berbeda

Lebanon: Terorisme Takfiri dan Israel Tidak Berbeda

Kepala keamanan publik Lebanon seraya menjelaskan bahwa tidak ada perbedaan antara terorisme Takfiri dan Israel menambahkan, terorisme Israel juga seperti terorisme yang lain tengah mengalami kehancuran.

|

Kebingungan AS Soal Penarikan Pasukan dari Suriah

Kebingungan AS Soal Penarikan Pasukan dari Suriah

Sekalipun Donald Trump Presiden Ameriia Serikat telah mengumumkan tentang penarikan pasukan AS dari Suriah pada 19 Desember 2018, tapi pernyataan dan sikap kontroversial para pejabat AS menunjukkan bahwa mereka tidak memiliki pemahaman yang jelas tentang masalah ini dan bahkan bagaimana hal itu diwujudkan.

|

Users Comments

Videos

Qods News Agency


©2017 Kantor Berita Qods. All Rights Reserved