Thursday 25 April 2024 
qodsna.ir qodsna.ir

Plot Timteng Baru AS Gagal,
Mengapa?

Beirut hari ini menjadi saksi peringatan kemenangan front resistensi yang dihadiri sejumlah tokoh Lebanon dan sejumlah negara lain. Para pembicara dari berbagai kalangan menyampaikan pandangannya tentang peran gerakan perlawanan dalam menangkal konspirasi adidaya global yang berupaya memaksakan ambisinya di kawasan.

Sekjen Gerakan Islam Al-Nujaba, Irak, Sheikh Akram Al-Kaabi dalam pidato yang disampaikan memperingati hari kemenangan poros perlawanan yang berlangsung di Beirut menegaskan bahwa kemenangan beruntun gerakan muqawama menyebabkan plot "Timur Tengah Baru" yang dikibarkan AS kandas.

 

Selama dua dekade terakhir, kawasan Timur Tengah menghadapi konspirasi bertubi-tubi, terutama yang paling berbahaya plot timur tengah baru dengan tujuan untuk memecah belah negara-negara yang ada saat ini menjadi kepingan lebih kecil dan lemah.

 

Proyek destruktif ini dilancarkan dengan peran aktif negara-negara regional pendukung AS di kawasan, serta rezim Zionis. Lebih dari itu, proyek ini juga melibatkan kelompok-kelompok teroris dengan anggota yang datang dari berbagai negara dunia.

 

Salah satu variabel penting dalam implementasi plot timur tengah baru ini adalah penggunaan kekuatan militer untuk menciptakan ketakutan demi memuluskan jalan bagi negara adidaya mewujudkan tujuannya.

Berdasarkan peta timur tengah baru yang dicanangkan AS, tiga negara Arab yaitu: Lebanon, Irak dan Suriah termasuk negara yang menjadi target dari proyek tersebut.

 

Ketika perang 33 hari meletus antara rezim Zionis dan Lebanon di tahun 2006, Condoleezza Rice selaku menteri luar negeri AS ketika itu dalam statemennya menyuarakan dimulainya timur tengah baru. Rice mengatakan bahwa peristiwa Lebanon sebagai rasa sakit tanda-tanda kelahiran "Timur Tengah Baru".

 

Tapi, berhentinya mesin perang rezim Zionis dalam menghadapi gerakan perlawanan Hizbullah Lebanon menyebabkan mitos kekuatan militer Israel yang tidak terkalahkan patah, dan Washington gagal mewujudkan ambisinya dalam perang itu.

 

Gedung Putih tidak berhenti sama di sana. Proyek balkanisasi timur tengah terus berlanjut menyasar wilayah lain. Keterlibatan kelompok teroris dalam skenario AS tersebut menyebabkan krisis di kawasan semakin membara.

 

Implementasi proyek destruktif ini menyeret negara-negara Muslim di kawasan dalam pusaran krisis multidimensi, terutama dengan semakin menguatnya isu sektarian dan separatisme, yang diperumit dengan keterlibatan kelompok teroris, terutama Alqaeda, Daesh dan Front Al Nusra.

 

Seiring berlalunya waktu, proyek timur tengah baru yang digulirkan pemerintahan Obama mulai bisa diredam, meskipun dengan pengorbanan dan perjuangan besar yang masih berlanjut hingga kini.

 

Sejak Donald Trump menjabat sebagai presiden AS, skenario ini diubah dengan label baru bernama "Kesepakatan Abad" sebagai kelanjutan dari proyek timur tengah baru. Apakah ambisi Trump ini akan terwujud ataukah seperti sebelumnya gagal membentur dinding di tengah jalan.

 

Peringatan hari kemenangan gerakan perlawanan di ibu kota Lebanon sebagai bagian dari upaya menyadarkan masyarakat Lebanon dan negara-negara kawasan supaya menyadari ancaman plot berbahaya AS tersebut.




Related Contents

Dimensi Pidato Sayid Hasan Nasrullah di Peringatan Kemenangan Muqawama

Dimensi Pidato Sayid Hasan Nasrullah di Peringatan Kemenangan Muqawama

Sekjen Gerakan Perlawanan Islam Lebanon, Sayid Hasan Nasrullah Sabtu (25/05) bertepatan dengan peringatan ke-19 kemenangan muqawama melawan Israel dan pembebasan penuh Lebanon dari pendudukan rezim ilegal ini menyampaikan pidato. Pidato ini memiliki beragam dimensi yang patut diperhatikan.

|

Users Comments

Videos

Qods News Agency


©2017 Kantor Berita Qods. All Rights Reserved