Hizbullah: Arab Saudi Sabotase Pembentukan Pemerintah Baru Lebanon

Kantor Berita Qods (Qodsna) mengutip dari Laman al-Ahed melaporkan, Nawaf al-Moussawi, anggota fraksi loyalis muqawama dan wakil Hizbullah di parlemen Lebanon Sabtu (29/9) di depan para ulama, aktivis dan elit politik di selatan negara ini menilai faktor yang menangguhkan pembentukan pemerintahan baru di negara adalah sikap sejumlah pejabat yang mudah terpengaruh pihak asing.

"Bertepatan dengan pergerakan AS untuk melibutkan berbagai instansi Lebanon dan akibat eskalasi kesulitan hidup rakyat, Al Saud juga sebagai pihak yang bertanggung jawab atas kendala terbentukanya pemerintah Lebanon berupaya menghapus salah satu kekuatan politik dan elit politik negara ini," paparnya.

Wakil Hizbullah di parlemen ini menyebut solusi untuk melewati krisis saat ini dan kendala yang ada adalah membentuk pemerintahan yang bebas dengan wewenang penuh.

"Setiap pejabat Lebanon harus berani mengambil keputusan berani dan mengedepankan penyelamatan negara ketimbang komitmennya kepada pihak asing," tambah Nawaf al-Moussawi.

Menyusul pembentukan parlemen baru Lebanon, Saad Hariri pada 24 Mei 2018 setelah mendapat dukungan mayoritas anggota parlemen, ditunjuk oleh Presiden Michel Aoun untuk membentuk kabinet. Namun misi ini sampai kini belum berhasil mengingat ketamakan sejumalh negara kawasan termasuk Arab Saudi.