Friday 26 July 2024 
qodsna.ir qodsna.ir

TNI Kirim 250 Tenaga Medis ke Sulteng

Sejumlah personel TNI telah diberangkatkan ke Palu, Sulawesi Tengah, pasca gempa yang melanda wilayah tersebut.

Kantor Berita Qods (Qodsna) - Indonesia - Para anggota TNI tersebut berasal dari Batalyon Kesehatan (Yonkes) yang diberangkatkan dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, dan Bandara Abdul Rachman Saleh di Malang.

 

“Dari Halim dan di Malang total sekitar 250 personil TNI Yonkes (Batalyon Kesehatan) dari Kostrad dan dari Marinir,”papar Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara Novyan Samyoga melalui sambungan telepon dengan Kompas.com, Sabtu (29/9/2018).

 

Samyoga menuturkan, sampai saat ini telah diterbangkan 5 pesawat menuju Palu, Sulawesi Tengah.

 

Pesawat tersebut mengangkut pasukan TNI hingga dukungan logistik untuk membantu korban gempa. Selain itu, akan diangkut juga sukarelawan serta wartawan.

 

“Total sudah ada 3 pesawat Hercules kemudian satu pesawat boeing 737 dan satu pesawat CN 295,” tutur Samyoga.

 

Samyoga mengatakan, tiga pesawat Hercules tersebut digunakan untuk mengangkut batalyon kesehatan TNI dan beberapa bantuan logistik untuk para korban gempa di Palu, Sulawesi Tenggara.

 

Lalu, kata Samyoga, untuk pesawat Boeing 737 digunakan untuk memberangkatkan sejumlah pejabat seperti Panglima TNI Jenderal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan lainnya.

 

Sementara itu, lanjut Samyoga, pesawat CN 295 digunakan untuk memberangkatkan sejumlah personel dari Basarnas.

 

“Dari personel Basarnas juga telah berangkat menggunakan pesawat CN 295,” kata Samyoga.

 

Lebih lanjut, saat ditanya adakah kendala yang dihadapi saat pendistibusian bantuan, baik tenaga kesehatan atau logistik untuk para korban gempa di Palu, Samyoga menjawab tak ada kendala berarti setelah Bandara Mutiara Sis Al-jufri di Palu telah kembali beroperasi.

 

Sebelumnya diberitakan, Bandara Mutiara Sis Al-jufri di Palu belum dipastikan apakah pesawat bisa mendarat lantaran tower di bandar tersebut rusak akibat gempa.

 

“Sebenanrya kendalanya itu adalah kalau bandaranya (Mutiara Sis Al-jufri di Palu) belum operasional. Tapi sekarang sudah operasional sehingga pesawat hercules bisa landing di Bandara Mutiara,” kata Samyoga.

“Enggak ada masalah kalau sudah bisa landing di sana ini tenaga kesehatan kemudian pesawat hercules akan membawa bantuan-bantuan logistik sudah bisa landing disana,” sambung Samyoga. 




Related Contents

Revolusi Indonesia 4.0 dan Lapangan Kerja Baru

Revolusi Indonesia 4.0 dan Lapangan Kerja Baru

Sebelumnya, sektor industri Indonesia telah memasuki era baru yang disebut revolusi industri 4.0. Hal ini dimulai sejak Presiden Joko Widodo meresmikan peta jalan atau roadmap yang disebut Making Indonesia 4.0.

|

Sertifikasi Halal di Persimpangan Jalan

Sertifikasi Halal di Persimpangan Jalan

Penerbitan sertifikasi produk halal dituding jalan di tempat, meski Undang-undang No 33 tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal (UU JPH) sudah memberi tenggat waktu yang lama hingga Oktober 2019 dengan semua produk wajib memiliki pengesahan kehalalan.

|

BMKG: WNI yang Tinggal di Pantai Selatan Harus Lebih Hati-hati

BMKG: WNI yang Tinggal di Pantai Selatan Harus Lebih Hati-hati

Kepala Kelompok Teknisi Stasiun Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan GeofisikA (BMKG) Cilacap Teguh Wardoyo menyebutkan, gelombang tinggi berpotensi terjadi di wilayah pantai yang bisa membahayakan bagi masyarakat disekitarnya.

|

Lagi, Gunung Anak Krakatau Berstatus Siaga Level III

Lagi, Gunung Anak Krakatau Berstatus Siaga Level III

PVMBG, Badan Gelologi Kementerian ESDM telah menaikkkan status Gunung Anak Krakatau dari Waspada di level II menjadi Siaga di level III, dengan zona berbahaya diperluas dari 2 kilometer menjadi 5 kilometer.

|

Users Comments

Videos

Qods News Agency


©2017 Kantor Berita Qods. All Rights Reserved