Friday 19 April 2024 
qodsna.ir qodsna.ir

Meski Ditentang Israel, Ahed Tamimi Tetap akan Kunjungi Iran

Orang tua Ahed Tamimi, pahlawan belia Palestina yang sempat ditahan oleh Israel beberapa waktu lalu mengungkapkan bahwa keluarganya akan berupaya untuk melakukan kunjungan ke Iran meskipun mendapatkan mendapatkan perlawanan oleh Israel. Ahed Tamimi dan keluarganya tak mendapatkan izin untuk melalukan perjalana ke berbagai negara Arab, Eropa dan terlebih Iran. Yang terakhir, Israel melarang Tamimi dan keluarganya untuk mengunjungi negara Maroko.

Basim Tamimi, sang ayah kepada situs berita Mesir, Alkhbar Alyoum mengatakan bahwa ia dan keluarganya berencana akan melakukan kunjungan ke berbagai negara di Eropa dan Arab untuk mengahdiri acara-acara yang berhubungan dengan gerakan resistensi Palestina. Ahed diminta untuk memaparkan pengalamannya selama mendekam di penjara Israel selama delapan bulan akibat tindakannya yang gagah berani. Namun hal ini tak akan berjalan mudah. Pasalnya pihak Israel terus menghalangi Ahed dan keluarganya untuk keluar dari tanah airnya.

 

Sebelumnya Ahed dan keluarganya tak diizinkan untuk melewati perbatasan Yordania. Pihak Israel melarangnya untuk keluar hingga waktu yang belum ditentukan. Ayah Ahed mengatakan bahwa pihak Israel tak menjelaskan apa sebab dilarangnya Ahed dan keluarganya untuk melakukan kunjungan ke luar negeri. Namun keluarganya sedang mengupayakan untuk bisa pergi ke Yordania. Dari Yordania mereka akan terbang ke Iran.

 

Ahed dan keluarganya diundang ke Iran untuk mengikuti acara yang berkaitan dengan gerakan resistensi Palestina. Ahed Tamimi pada rabu pekan lalu (12 September) saat diwawancarai oleh Rusia Alyoum mengatakan bahwa Israel melarangnya untuk melakukan perjalanan ke luar Palestina. Sebab, katanya, mereka tak ingin penderitaanya dan penderitaan warga Palestina didengar oleh negara-negara lain di luar Palestina.

 

Mengenai kritik yang ditujukan kepadanya karena telah melakukan ucapan terimakasih kepada Sekjen Hizbullah, Sayed Hasan Nasrullah, Tamimi mengatakan bahwa ia menghargai seluruh pihak yang membela negaranya dan memberikan perlawanan terhadap Israel.

 

Mengenai kemungkinan kunjungannya ke Iran, Ahed Tamimi mengatakan, “Saya tahu dengan pasti apa akibat yang saya terima bila melakukan kunjungan ke Iran. Mungkin saya akan kembali masuk ke penjara. Namun penjara tak mampu menakutiku. Memang benar bahwa penjara berat untuk dijalani namun kami tak akan membiarkan (penjara) mejadi penghalang kami.”

 

Pengadilan militer Israel pada 18 Desember 2017 lalu menvonis Ahed Tamimi dengan hukuman penjara selama delapan bulan. Ia dituduh telah melakukan tindakakn kekerasan terhadap aparat keamanan Israel yang sedang menggeledah rumahnya.




Related Contents

Eran Etzion: Iran sangat Kuat dan Sulit Dikalahkan

Eran Etzion: Iran sangat Kuat dan Sulit Dikalahkan

Mantan asisten penasehat keamanan nasional Israel, Eran Etzion seraya merekomendasikan kabinet rezim ini untuk mengambil inspirasi dari dokumen baru prospek 50 tahun Iran mengakui bahwa Tehran sangat rumit dan kuat sehingga sulit dikalahkan.

|

Users Comments

Videos

Qods News Agency


©2017 Kantor Berita Qods. All Rights Reserved