qodsna.ir qodsna.ir

Peringati 13 Tahun Mundurnya Israel dari Jalur Gaza, Hamas Tekankan Pentingnya Mengangkat Senjata

Pada tanggal 12 September di tiga belas tahun yang lalu, Perdana Menteri Israel pada waktu itu, Ariel Sharon menarik mundur pasukan Israel secara totoal dari wilayah Jalur Gaza. Akhirnya seluruh pasukan Israel beserta para warga Israel yang berjumlah sembilan ribu orang yang sebelumnya menetap di jalur Gaza berbondong-bondong keluar dari wilayah tersebut.

Menurut laporan Kantor Berita Qods (Qodsna) melansir dari situs Al-Aqsha, selama operasi Intifadha kedua (2000-2005) yang dikepalai oleh kelompok Brigade Izzuddin al-Qassam yang merupakan cabang dari Hamas melakukan 68 operasi perlawanan yang mengakibatkan terbunuhnya 135 orang dari pihak Israel.

 

Pada hari ini, dalam sebuah pernyataan resminya, Hamas mengumumkan bahwa pihaknya menolak ‘Kesepakatan Abad’ dan seluruh gerakan yang diklaim bertujuan untuk menyelesaikan masalah Palestina. Penarikan mundur Israel dari Jalur Gaza merupakan sebuah titik perubahan besar dalam perkembangan gerakan resistensi.

 

Menurut situs resmi Hamas, kelompok pergerakan ini juga menyinggung tentang pentingnya dilanjutkannya aksi long march Great Return. Hamas mendukung sepenuhnya aksi perlawanan rakyat tersebut demi meraih dikembalikannya para pengungsi Palestina ke tanah asal mereka dan dihentikannya blokade terhadap Gaza.

 

Hamas juga menekankan tentang pentingnya melakukan perlawanan dengan mengangkat senjata untuk membela hak-hak bangsa Palestina.

 

Kelompok pergerakan perlawanan Palestina tersebut mengungkapkan bahwa upaya dialog dan negosiasi untuk menyelesaikan masalah Palestina telah gagal total. Bahkan telah menjadi sebuah bencana bagi rakyat Palestina.

 

Hamas menilai semua kesepakatan internasional berkaitan dengan konflik Palestina, termasuk kesepakatan Oslo telah dilanggar. Pihaknya juga memperingatkan kepala Otoritas Nasional Palestina, Mahmoud Abbas untuk mengakhiri koordinasi di aspek keamanan dengan pihak Israel dan menghentikan penangkapan terhadap para aktifis yang berafiliasi dengan gerakan-gerakan resistensi.