Wakil Baru AS untuk Suriah, James Jeffrey mengatakan, kebijakan baru Washington tidak akan keluar dari Suriah hingga akhir tahun 2018.
Kantor Berita Qods (Qodsna) mengutip laporan Koran AS, Washington Post menulis, Presiden AS, Donald Trump baru-baru ini menyatakan telah menyetujui pengerahan pasukan AS tanpa batas di Suriah, padahal lima bulan lalu mengumumkan akan menarik pasukan negara ini dari Suriah."Hal ini bermakna AS tidak akan segera keluar dari Suriah, dan Presiden AS, Donald Trump mengawal stretegi baru ini," ujar Jeffrey.
Diplomat AS ini menegaskan bahwa negaranya menempatkan 2.200 tentara di Suriah.
Krisis Suriah meletus sejak 2011 hingga kini yang dipicu oleh masuknya kelompok-kelompok teroris dukungan Arab Saudi, AS dan sekutunya, termasuk Perancis dan Inggris untuk mengubah perimbangan kekuatan demi kepentingan rezim Zionis Israel.
Sekretaris Jenderal Hizbullah Sayyid Hasan Nasrallah menyampaikan pidato pada hari Sabtu 25 Mei bertepatan dengan hari peringatan Perlawanan dan Pembebasan.
Mohammad Sajedi, seorang ahli hubungan internasional dalam wawancara eksklusif dengan Kantor Berita Qods (Qodsna) mengatakan bahwa perjalanan Presiden Suriah ke Iran saat ini dapat dianalisis dalam 3 perspektif.
Rangkaian peristiwa yang terjadi selama beberapa hari belakangan ini di AS bukan sebuah cerita tentang sengketa anggaran, maupun perseteruan keamanan yang berujung perang tanpa akhir. Tapi sebuah cerita panjang tentang seorang perselisihan antara presiden dan para anggota Kongres negaranya sendiri.
Menteri Luar Negeri Yordania dalam jumpa pers bersama dengan sejawatnya dari Amerika Serikat mengatakan, Dataran Tinggi Golan adalah wilayah Suriah yang diduduki, dan rezim Zionis Israel harus angkat kaki dari wilayah itu.
social pages
instagram telegram twiter RSS