Thursday 18 April 2024 
qodsna.ir qodsna.ir

Bebas Suriah Selatan
Israel Gagal Penuh

Oleh: Qodsna

Untuk kesekian kalinya tentara Suriah menggagalkan skenario Israel di perbatasan. Pasalnya Propinsi Quneitra dan Dara’a telah berhasil dibebaskan dari cengkraman elemen-elemen teroris.

 

Quneitra terletak di wilayah yang dekat dengan garis pertempuran dengan Israel dan garis yang meliputi wilayah Suriah dan wilayah yang terduduki oleh Israel di Golan. Wilayah tersebut sangatlah strategis dan dari sinilah permasalahan Suriah dengan kelompok-kelompok teroris takfiri dan tentara Israel dimulai.

 

Kelompok media Al-I’lam al-Harbi Suriah melaporkan, Propinsi Quneitra karena letaknya yang strategis memegang peran yang sangat penting. Wilayah tersebut menjadi kunci bagi wilayah-wilayah lainnya yang terbentang di sepanjang negara Suriah.

 

Propinsi Quneitra adalah penghubung antara wilayah-wilayah selatan Suriah dan pusat Suriah. Yang membentang dari jalur perbatasan Golan yang terduduki hingga wilayah-wilayah yang berbatasan dengan Lebanon. Propinsi tersebut juga menjadi penghubung wilayah-wilayah selatan dan barat ke Damaskus.

 

Posisi geografis ini menjadikannya wilayah yang sangat penting karena langsung berhubungan dengan wilayah-wilayah Suriah dengan Golan.

 

Menurut media yang telah kami sebutkan di atas, tentara Suriah pada 30 Juni lalu telah berhasil mengontrol penuh perbatasan Suriah yang berseberangan dengan Golan. Dari titik perbatasan Lebanon di wilayah Shebaa hingga desa perbatasan Golan-Yordania.

 

Pencapaian yang diraih tentara Suriah ini sebenarnya tak lain adalah perubahan strategi untuk menarik kembali tentara Suriah ke medan pertempuran langsung dengan Israel serta upaya penyambungan perbatasan Suriah dengan Lebanon di Shebaa.

 

Sebelumnya, wilayah ini sepenuhnya berada di bawah kontrol Israel. Meskipun di lapangan wilayah tersebut juga dijaga secara langsung oleh kelompok-kelompok teroris takfiri, seperti Jabhat al-Nusrah yang berkoordinasi sepenuhnya dengan rezim Zionis. Perbatasan-perbatasan dijaga ketat oleh kelompok-kelompok tersebut khususnya di saat bilik operasi rahasia ‘Alamouk’ mulai dioperasikan di wilayah tersebut. Alamouk adalah nama bilik operasi khusus untuk mengontrol segala pergerakan militer untuk menggulingkan pemerintahan Suriah. Di tempat itu para petinggi dan otak strategi negara-negara besar dunia seperti AS, Perancis, Inggris, Israel dan negara-negara Arab berkumpul untuk menghimpun strategi dan taktik.

 

Lembaga mata-mata Israel dan para petinggi di bidang strategi Israel memasukkan para pembunuh bayaran yang telah mereka beli melalui jalur ini. Orang-orang tersebut telah dibekali pelatihan di bidang intelejen dan kecakapan perang yang mumpuni. Wilayah ini juga menjadi gerbang masuk ilegal bagi kelompok yang disebut dengan ‘Helm Putih’ dan para petinggi negara-negara Arab di kawasan Teluk.

 

Kendati demikian, Israel menyelundupkan sejumlah teroris melalui Golan ke Suriah di pertempuran-pertempuran di selatan Suriah khususnya di operasi Jubata al-Khashab, yang saat ini telah bersih dari elemen teroris. Penyeludupan tersebut sukses berkat koordinasi dengan pihak kelompok-kelompok teroris.

 

Tentara Suriah akhirnya berhasil membersihkan wilayah barat propinsi Dara’a tepatnya di wilayah Haudh al-Yarmouk dari kelompok teroris Jaish Khalid bin Walid yang berafiliasi dengan ISIS dalam lanjutan operasi militernya.

 

Dengan keberhasilan tentara Suriah di wilayah Haudh al-Yarmouk serta pembebasan jalur perbatasan Suriah di Golan maka skenario ‘sabuk pengaman’ Israel kini telah gagal total.

 

Dengan gagalnya skenario ini, skenario lainnya yakni penyambungan wilaya-wilayah yang berada di Quneitra dengan daerah Ghouta di barat Damaskus juga ikut kandas. Akibatnya upaya penyambungan deretan pegunugan Harmoun dengan pegunungan Qalamoun juga gagal.

 

Kesimpulannya adalah bahwa skenario pembentukan kawasan aman dan sabuk pengaman Israel telah hancur. Israel sendiri terus berusaha untuk menjalankan skenario di wilayah perbatasan-perbatasan di selatan Suriah.

 

Pentingnya pembebasan Selatan Suriah di aspek militer, Tsunami kemenangan akan segera tiba

Amjad Ismail al-Agha, salah seorang pengamat Suriah di bidang strategi mengenai pentingnya pembebasan selatan Suriah ini menulis, kawasan ini adalah garis pertahanan di strategi Suriah dalam melawan Israel.

 

Menurut Amjad al-Agha, wilayah selatan Suriah dalam beberapa tahun terakhir dianggap sebagai celah dan titik lemah bagi Damaskus. Di sisi lain, rentetan jatuhnya pos-pos teroris di wilayah tersebut mengakibatkan pangkalan Amerika Serikat di kawasan al-Tanaf secara strategis jadi tak ada gunanya. Karena pangkalan militer AS tersebut dioperasikan khusus untuk menyuplai bantuan logistik dan informasi kepada kelompok-kelompok teroris.

 

Namun kali ini, setelah kembalinya selatan Suriah ke pangkuan negara tersebut, situasi militer sepenuhnya berpihak pada tentara Suriah. Ditambah lagi mereka akan dengan mudah memanfaatkan sejumlah infrastruktur rudal mereka untuk ditargetkan kepada Israel. Inilah yang membuat penduduk Israel saat ini merasa sangat khawatir.

 

Terakhir, Al-Agha menegaskan bahwa operasi-operasi militer ini telah membuktikan pentingnya kawasan Suriah di Timur Tengah dan membuat tentara Suriah sangat berpengalaman dalam menjalani suatu peperangan.

 

Maka dari itu kemenangan ini dan kemenangan-kemenangan sebelumnya membuat sirine peringatan Israel berbunyi semakin keras. Israel terus mengirimkan para sekutunya ke Suriah untuk menjatuhkan pemerintahan Suriah. Namun kekalahan demi kekalahan yang terus mereka raih.

 

Pengamat Suriah ini menyinggung pernyataan Bashar Assad yang mengatakan, “Selama masih ada satu teroris saja yang mengotori tanah Suriah, perang melawan teroris tak akan pernah berhenti.”

 

Ia mengatakan bahwa segala apa yang terjadi di selatan Suriah dan kemenangan demi kemenangan yang diraih oleh tentara Suriah tak lain adalah implementasi dari pernyataan Bashar Assad. Maka dari itu yang harus dicamkan oleh Tel Aviv dan para sekutunya adalah bahwa Tsunami kemenangan bagi Suriah sedang datang.




Users Comments

Videos

Qods News Agency


©2017 Kantor Berita Qods. All Rights Reserved