Thursday 25 April 2024 
qodsna.ir qodsna.ir

Bangsa Iran Irak bersaudara tanpa syarat

Perdana Menteri Irak Haidar al-Abbadi mengumumkan sehubungan dengan embargo AS terhadap Republik Islam Iran, sementara Irak menentang sanksi ini, tetapi perdana menteru telah memerintahkan Bank Sentral Irak untuk berhenti menjual dolar ke Iran.

Sikap Al-'Abadi kemudian direaksi keras dari opini publik Irak dan banyak gerakan politik dan agama Irak (Syiah dan Sunni). Hampir semua opini publik dan orang-orang Irak yang berpengaruh telah diubah oleh perdana menteri, dan menurut mereka langkah ini dianggap sebagai sikap demi kepentingan Amerika Serikat.

 

Di Iran pun beberapa media resmi dan tidak resmi juga bereaksi keras terhadap langkah al-Abadi.

 

Salah satu media yang juga melakukan stream secara teratur di jaringan sosial, berusaha mengutip pernyataan Al-Abadi sebagai akibat dari kesalahan kebijakan luar negeri Iran.

 

Baru-baru ini, salah satu penulis analisa media Iran telah menerbit salah satu artikel di Qods Online (berafiliasi dengan Qods Razavi provinsi), yang tampaknya bahwa isi artikel ini berbasis dari ketidaksetaraan. Artikel yang disebutkan itu penuh dengan konten yang bahkan banyak pihak oposisi al-Ebadi mengeluh tentang hal itu. Namun, para elit Irak mampu mengidentifikasi artikel ini dan penulisnya berbeda dari kebijakan Iran.

 

Ada beberapa arena yang harus dibahas tentang artikel tersebut:

1- “Sikap Al-Abadi dianggap menjadi pelajaran besar bagi pemerintahan Iran, bahwa kepentingan nasional tidak akan pernah dapat digantikan oleh elemen agama.”

Penulis, dipengaruhi oleh klaim jaringan sosial, mengevaluasi kerja sama Iran dengan bangsa Irak dalam kerangka elemen agama (Syiah). Padahal menurut semua indikator lapangan dan pengakuan para teroris takfiri dan beberapa pemimpin rezim Arab (seperti Muhammad ibn Salman, Putra Mahkota Arab Saudi) serta tokoh-tokoh politik Barat (seperti Hillary Clinton, mantan menteri luar negeri Amerika) Iran memiliki peran utama dalam memerangi terorisme di tingkat regional, terutama Suriah dan Irak, ketidakamanan Iran telah menjadi tujuan yang penting dan mendasar. Tetapi pemahaman penulis, sayangnya, tidak dapat memahami fakta ini.

 

2 - Pernyataan Al-Abadi membuktikan bahwa "Irak bukan basis yang kuat untuk Iran".

Bangsa Iran tidak pernah bergantung pada dirinya sendiri selama sejarah penuh. Setelah Revolusi Islam, Iran baru berprinsip "kemandirian" dengan prinsip ini 8 tahun Iran Iran berhasil menehankan dirinya dari Perang api dengan Irak. Iran saat ini dianggap sebagai negara yang paling kuat dan independen di kawasan itu dan pada dasarnya semua tindakan Amerika Serikat, rezim Zionis dan beberapa rezim Arab yang menentang Iran tidak akan berhasil menurunkan  status ini Iran. Iran tidak pernah mengabaikan Irak sebagai pangkalan militernya atau di negara lain, tetapi Iran percaya bahwa kepentingan dan keamanan Iran terletak dalam kerja sama dengan negara-negara tetangga dan regional. Pandangan ini sesuai, bertentangan dengan pernyataan penulis, bangsa Iran adalah tulang punggung banyak negara dan bukan sebaliknya.

 

3. Penulis sebagai hakim yang arogan; "Selama bertahun-tahun, rakyat Irak telah membuktikan bahwa mereka bukan bangsa yang bisa diandalkan."

Heydar al-Abbadi dianggap sebagai seorang individu, dan ia bahkan tidak mewakili partai politiknya sendiri, yang disebut Islam al-Da'awah. Kelompok politik juga baru-baru ini mengecam keras pernyataan al-Abadi. Penulis tampaknya telah mengadopsi posisi tersebut untuk tujuan tertentu dan generalisasi dan perpanjangan seluruh bangsa Irak jauh dari keadilan dan juga karena atribusi ketidaktahuan di bidang pengakuan rakyat Irak dan arus politik, agama dan etnis dari Irak. Gelombang kuat oposisi, gerakan agama dan etnis yang menentang al-Abbadi dalam menanggapi posisi anti-Iran, fakta-fakta ini adalah pesan yang paling jelas bagi siapa pun dengan bakat analisis politik paling tidak bahwa rakyat Irak tidak bersalah dan penulis seharusnya tidak menghina mereka.

Pembaruan dalam proses ...

 




Users Comments

Videos

Qods News Agency


©2017 Kantor Berita Qods. All Rights Reserved