qodsna.ir qodsna.ir

Mengejutkan, Inilah Kesan Publik Israel terhadap Sosok Hassan Nasrallah

Salah satu yang menjadi faktor terbesar penentu kemenangan Hizbullah di perang 33 hari 2006 melawan Israel adalah figur Sekjen Hizbullah sendiri, Sayid Hassan Nasrallah.

Ia adalah “sebuah” senjata, penggerak, pemberi pengaruh dan jujur dimana pidato-pidatonya bahkan lebih ditunggu oleh pihak musuh ketimbang para pendukungnya sendiri. Sikap-sikap dan langkah-langkahnya dianggap sebagai petunjuk paling penting dan cukup untuk menentukan langkah yang akan mereka ambil selanjutnya. Ini adalah apa yang ada di benak publik Israel pada masa perang Lebanon 2006 dan masih berlanjut hingga saat ini.

Surat kabar harian Alakhbar mengenai hal ini menulis, seluruh hasil riset dan pengamatan dari lembaga-lembaga keamanan Israel dan pusat-pusat khusus penelitian strategis di Tel Aviv entah itu sebelum perang 2006 maupun setelahnya saat meneliti tentang figur kharismatik Hassan Nasrallah menyimpulkan bahwa Sekjen Hizbullah tersebut merupakan sebuah senjata mematikan dan tak terkalahkan. Figurnya dianggap sebagai senjata yang lebih penting dari rudal-rudal dan senjata perang Hizbullah lainnya. Senjata psikis yang dibangun berdasarkan pengetahuan terhadap titik-titik lemah dan titik-titik kuat musuh. Dengan menimbang dua sisi tersebut maka arti dari perang psikis dan perannya akan dapat dimengerti.

Pemimpin yang tak berbohong, tak bertele-tele dan semua perkataannya tegas

Surat kabar tersebut mengungkapkan bahwa pada awalnya penelitian yang dilakukan oleh sejumlah institusi Israel tersebut berkutat tentang pidato-pidato Nasrallah serta kedudukannya serta pengaruhnya di perang 2006 telah diterbitkan beberapa tahun sebelum terjadinya perang.

Salah seorang pengamat Timur Tengah asal di surat kabar Israel Haaretz mengenai hal ini menulis, “Hassan Nasrallah di media-media bahasa Ibrani dan di mata warga Israel dianggap memiliki tiga karakter ini; musuh bebuyutan sekaligus komandan perang Katyusha, tokoh yang memiliki pngetahuan tentang strategi militer dan tookoh yang paham akan keadaan masyarakat dan tentara Israel.”

Ia melanjutkan, “Hassan Nasrallah merupakan figur yang yakin pada perkataannya. Ucapannya memberikan pengaruh nyata pada ratusan ribu warga Israel dan bahkan seluruh Israel. Singkatnya harus dikatakan bahwa Nasrallah untuk pertama kalinya telah mengubah pandangan publik dan pembesar Israel. Semua berpandangan bahwa ia adalah “seorang tokoh pemimpin Arab yang tidak berbohong, tak bertele-tele dan seluruh perkataannya tegas dan benar. Karakternya inilah yang membuat para pejabat penanggungjawab penyiaran (televisi dan radio) gemetar pada masa-masa perang. Namun mereka juga mensensor sebagian pidatonya untuk mengurangi dampak buruk bagi warga Israel.”

Menurut laporan Alakhbar salah satu yang telah dipublikasikan oleh Israel mengnai pengaruh Nasrallah di perang 2006 adalah yang berkaitan dengan “populasi media-media Israel” yang bertajuk “Pidato-pidato Hassan Nasrallah di televisi selama perang Lebanon kedua”. Dalam laporan tersebut dibahas tentang delapan pidato Hassan Nasrallah pada saat perang. Secara khusus juga dianalisa pesan-pesan dibalik kata-kata yang dipilih Nasrallah dan bahkan bahasa tubuhnya. Pembahasan akademis yang memakan waktu relatif lama itu akhirnya menyimpulkan bahwa gerakan tangan dan mimik wajah yang ditunjukkan oleh Hassan Nasrallah menunjukkan bahwa ia sedang menyampaikan pesan secara serius dan dengan segala keyakinan dan kejujuran, yang didasari dengan pandangan jangka panjang yang matang. Akibatnya pidatonya tersebut benar-benar memberikan efek kepada pandangan publik Israel. Itulah yang mereka sebut dengan “senjata” mematikan Hizbullah di samping senjata-senjata militer yang mereka miliki.

Nasrallah, Merubah Pandangan Umum Publik Israel terhadap Para Pemimpin Arab

Selanjutnya lembaga-lembaga riset Israel membahas satu topik berkenaan dengan apa yang membuat Hassan Nasrallah berbeda dengan para pemimpin Arab lainnya apa yang membuat Nasrallah begitu dikenal oleh publik Israel tak seperti para pemimpin Arab lainnya?

“Salah satu sebab mengapa hal itu terjadi kembali pada upaya-upaya media-media Israel yang ingin merusak citranya serta untuk menghilangkan kedudukannya di mata publik. Namun upaya ini berbuah kebalikannya. Sering hadirnya Nasrallah di mata publik dengan gaya bicara dan gesturnya telah menguatkan kedudukannya. Apalagi pidato-pidatonya tentang perkembangan yang akan terjadi di masa mendatang memang benar-benar terjadi. Ini membuatnya dinilai sebagai pemimpin yang jujur dan dipercaya,” tulis media Lebanon.

Gadi Eizenkot, kepala staf pasukan gabungan tentara Israel saat ini menyusun tesisnya khusus membahas tentang Hassan Nasrallah. Karya ilmiahnya ini menunjukkan seberapa jauh pemahaman Eizenkot terhadap musuh utama Israel di medan pertempuran utara (Lebanon), yaitu Hassan Nasrallah itu sendiri. Seperti penelitian ilmiah lainnya, di dalam tesis Eizinkot ini juga dipaparkan figur kharismatik Nasrallah serta reputasi pasukan resistensi di berbagai peperagan.

Petinggi Israel Kewalahan Untuk Hancurkan Citra Nasrallah di Israel

Di samping itu, majalah berita mingguan Amerika Serikat, News Weak pada tanggal 18 Oktober 2017 lalu menerbitkan sebuah artikel yang ditulis oleh direktur perencanaan militer dan strategi di pusat pengkajian keamanan Tel Aviv. Di artikel tersebut dijelaskan tentang pentingnya “menghadapi” pidato-pidato Hassan Nasrallah dan berbagai efek buruknya bagi publik dan tentara Israel entah itu di saat perang atau di masa damai.

Penulis menekankan, badan-badan keamanan Israel harus harus memperkuat strategi khusus untuk menghadapi upaya Hizbullah dan Sekjennya, Hassan Nasrallah. Di samping itu mereka harus mempersenjatai pandangan publik agar tak termakan pengaruh buruk musuh terdekat mereka tersebut. Ia menyebut langkah ini adalah langkah awal yang harus dilewati sebelum tindakan militer.

Ia juga menyinggung tentang apa yang disebut dengan “peperangan melawan Israel tanpa peluru”. Menurutnya perang tersebut tak lain adalah apa yang telah dilakukan oleh Hassan Nasrallah melalui pidato-pidatonya. Ia juga mengingatkan para petinggi Tel Aviv bahwa “pikiran” adalah satu hal yang tak dapat dipisahkan dari perang di abad 21.

Di akhir ulasan dijelaskan, seluruh poin-poin yang dipaparkan menunjukkan bahwa Israel hingga saat ini dan 12 tahun setelah perang 2006 masih belum mampu mengatasi masalah krusial ini; menghilangkan pandangan publik Israel dari sosok Sayid Hassan Nasrallah. Pandangan mereka terhadap Sekjen Hizbullah ini sangatlah berbahaya bagi keamanan Israel, dan itu dianggap sebagai senjata paling mematikan Hizbullah.