qodsna.ir qodsna.ir

Qasem Sulaimani Respon Keras Ancaman Trump

Mayor Jenderal Qasem Sulaimani, Panglima Pasukan Quds di Pasukan Pengawal Revolusi Islam (IRGC) pada kamis (26/7) berpidato di sebuah acara peringatan keagamaan di hadapan penduduk kota Hamedan.

Dalam kesempatan tersebut ia memberikan reaksi terhadap pernyataan Presiden dan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat. Sebelumnya Donald Trump dan Rex Tillerson memberikan pernyataan berisi ancaman terhadap Iran yang merupakan respon atas pernyataan Presiden Iran, Hassan Rouhani.

 

Ditujukan kepada para petinggi Amerika Serikat, Qasem Sulaimani mengatakan, “Apa yang telah kalian perbuat hingga berani-beraninya mengancam kami? Tak perlu Iran, Saya sendiri adalah lawan kalian, pasukan Quds (IRGC) adalah lawan kalian.”

 

“Kami lebih dekat kepada kalian dari apa yang selama ini kalian pikirkan. Ingat baik-baik bahwa lawan kalian adalah Saya dan pasukan IRGC, bukan semua angkatan bersenjata di Iran. Kalian sudah tahu bahwa kekuatan Iran di medan peperangan tak tertandingi,” tambahnya.

 

Qasem Solaemani menyinggung tentang kegagalan Amerika Serikat di invasi militer Irak dan Afghanistan. Ia mengatakan, “Kalian telah meyerang Irak dengan 160 ribu pasukan dan perlengkapan militer yang jauh lebih banyak dari yang dimiliki Afghanistan. Kalian berkali-kali memohon kepada Taliban untuk melakukan perjanjian damai dan negosiasi setelah kekalahan kalian. Lalu kini kalian berani mengatur kami dan menganvam bangsa Iran?”

 

Qasem Solaeimani juga menyeru Amerika Serikat dengan nada mengejek. Ia menyindir para prajurit Iran yang merengek dan menangis saat ditangkap oleh pasukan IRGC Iran di Teluk Persia. “Ingatkah kalian? Saat kalian memberikan popok untuk orang dewasa bagi para pasukan kalian? Kini kalian mengancam kami? Tanyakanlah kepada para komandan dan pejabat kalian di masa lalu dan jangan bicara hal-hal yang tidak kalian ketahui!” ucapnya.

 

“Kalian ingat? Amerika Serikat pernah mengirimkan komandan militernya ke Iran dan mendatangi Saya sebagai seorang prajurit, bukan kepada Presiden Iran. Dan mereka memohon kepada kami untuk membantu mereka membujuk Irak agar para Mujahidin Irak tak melakukan serangan kepada tentara mereka dalam beberapa bulan dan memberikan kesempatan bagi tentara Amerika Serikat untuk keluar dari Irak.”

 

“Kalian ingat? kalian menghendel tentara Israel Pada perang 33 hari (melawan Hizbullah), namun apa yang bisa kalian lakukan pada saat itu selain terpaksa menerima seluruh syarat yang dituntutkan oleh Hizbullah di perang 33 hari dan seluruh syarat yang diajukan oleh Hamas, Jihad Islam dan kelompok-kelompok lainnya di Palestina?”

 

“Kalian ingat? Kalian memberikan sokongan dana sebesar dua juta miliar dolar di perang Yaman namun sampai saat ini tak melihat hasilnya sama sekali? Yang kalian hadapi di Yaman hanyalah satu kelompok saja, namun mereka dapat menang melawan senjata dan perlengkapan perang kalian yang paling canggih? Di empat tahun ini (di Yaman) apa yang telah kalian peroleh?”

 

Selanjutnya Jendral yang mendapat julukan Komandan Bayangan tersebut juga balik mengancam Amerika Serikat. Ia mengatakan, “Laut Merah yang sebelumnya aman bagi Amerika Serikat sekarang tak lagi aman bagi tentara Amerika Serikat. Pasukan Quds adalah lawan tentara Amerika Serikat. Saya peringatkan kapada Trump untuk mengambil pelajaran dari para presiden Amerika Serikat sebelum-sebelumnya.”