Tuesday 23 April 2024 
qodsna.ir qodsna.ir

Skenario-skenario
Helm Putih

Oleh: Hadi Mohammadi

Perang Sipil Suriah, adalah salah satu konflik paling besar yang pernah membuat penulis analisa untuk berpikir dua kali sebelum menulis analisis tentang konflik itu, tetapi hampir semua penulis percaya satu hal yang sama dalam tulisan mereka tentang konflik Suriah; yaitu adalah perang ini adalah hasil dari intervensi asing yang secara khusus dipimpin oleh AS-Israel dan beberapa rezim Arab, di mana mereka menggunakan kerusuhan sipil yang terbatas menjadi pemberontakan sosial besar yang menyebabkan seluruh skenario menjadi lebih rumit.

 

Kebesaran tragedi hasil dari api perang sipil menyebabkan setiap analis benar-benar percaya bahwa intervensi asing berada di balik semua konflik, Islam sendiri adalah salah satu korban perang. Api perang ini bahkan membuat refleksi negatif dari Islam. Islamophobia adalah salah satu tujuan utama yang dikontrol oleh intervensi Israel dari luar negara yang mengalami konflik.

 

Sementara anggota anggota kelompok Helem Putih mengambil setiap langkah yang diperlukan untuk memenuhi skenario yang dipimpin Israel, dunia menyaksikan bahwa anggota Helem Putih mulai mengevakuasi Suriah, lalu lintas ke Israel dan kemudian dipindahkan ke Yordania untuk ditempatkan ke tempat-tempat yang tidak diketahui.

 

Kelompok Helem Putih adalah salah satu kumpulan yang diorganisir dari London Ingris dan disebarkan ke Suriah sebagai aktivis kemanusiaan dan tersebar ke wilayah kelompok teroris. Mereka mampu memalsukan laporan untuk menyiapkan tanah bagi intervensi militer asing, seperti menyalahkan laporan atas pemerintah Suriah telah mengunakan serangan-serangan kimia terhadap rakyatnya sendiri.

 

Kelompok Helm Putih ini yang terdiri dari 800 anggota tidak lagi didukung oleh kelompok-kelompok pendukung teroris mereka, semuanya tidak lagi didukung oleh AS karena berbagian kesepakatan di antara AS-Rusia, atas keluarnya AS dari konflik Suriah.

 

Kelompok Helm Putih ternyata adalah sekelompok komando, layanan Intel dan pemimpin perang setelah keluar dari Aleppo ke Turki. Di Ghouta Timur insiden serupa disaksikan, sekelompok dinas keamanan dari Israel, Saudi, Yordania, dan Inggris dipindahkan ke Idlib dengan bis berwarna hitam dan kemudian pindah ke lokasi yang tidak diketahui.

 

Salah satu lokasi yang tidak diketahui ini mungkin adalah Israel, meskipun beberapa Helm Putih memiliki kewarganegaraan Suriah tetapi mayoritas dari mereka tidak selalu berasal dari Suriah, tetapi banyak dari mereka adalah tentara bayaran yang sangat penting bagi Israel dan sekutu barat mereka, tidak diragukan banyak dari helm putih adalah tentara bayaran Israel karena, sekutu-sekutu barat Israel tidak pernha melibatkan diri dalam menyelamatkan para anggota Helm Putih, tetapi Israel adalah satu-satunya yang mengambil tindakan serius untuk mengevakuasi tentara bayaran mereka.

 

Rezim Yordania sebagai pemain peran lain dalam perang sipil Suriah, juga telah menyaksikan bekerja sama dengan Israel dan rezim itu sebelumnya diperingatkan oleh pejabat Suriah. Jordan telah menerima Helm Putih Suriah untuk mendapatkan kewarganegaraan Yordania tetapi sejauh ini tidak mengizinkan mereka masuk Negaranya.

 

Ketika dunia menyaksikan anggota Helm Putih menyebar dari Suriah, setelah 8 tahun perang di Suriah, mereka telah menyerah dalam perjuangan ini dan gagal memenuhi tuntutan kontraktor mereka atas perubahan regional dan kejatuhan kedaulatan Suriah yang sah.

 

 

 




Users Comments

Videos

Qods News Agency


©2017 Kantor Berita Qods. All Rights Reserved