qodsna.ir qodsna.ir

Presiden Jerman: Trump Khianati Eropa

Presiden Jerman Frank Walter Steinmeier telah memperingatkan orang Eropa akan apa yang dia ungkapkan sebagai “pengkhiatan Trump”.

Steinmeier menyarankan orang Eropa untuk mandiri dan tidak bergantung pada Presiden AS Donald Trump, yang dia gambarkan sebagai “orang yang tidak konsisten dan mudah mengubah kebijakannya setiap hari”,seperti dilansir Arabi21 (19/07).

 

Steinmeier memperingatkan para pemimpin Eropa bahwa Trump dapat menciptakan peningkatan resiko bagi mereka.

 

“Kebijakan yang dikejar oleh Presiden AS saat ini, Donald Trump, menciptakan risiko bagi Eropa,” kata Steinmeier, tetapi dia memperingatkan bahwa “tidak ada yang harus mengorbankan hubungan transatlantik jangka panjang, hanya karena orang Eropa tidak menyukai kebijakan presiden Gedung Putih saat ini”.

 

“Karena kita tidak dapat mengubah Trump, sekarang saatnya untuk mengembangkan identitas Eropa yang baru,” ungkap Presiden Jerman.

 

Steinmeier mengatakan bahwa Eropa harus mengambil tanggung jawab untuk kebijakan luar negeri, dan mulai membela kepentingannya di arena internasional secara independen dari Amerika atau orang lain.

 

“Kita harus memahami bahwa bahkan negara-negara Eropa utama tidak akan memainkan peran apapun di dunia jika kita tidak bersatu,” jelas Steinmeier, yang menjabat sebagai menteri luar negeri Jerman untuk waktu yang relatif lama.

 

“Kita perlu memahami apa tanggung jawab kebijakan luar negeri kita,” dia menyebutkan bahwa . “Dalam keadaan sekarang, mereka tidak memegang teguh hal tersebut,” katanya. “Saya tidak mengerti ke arah mana kebijakan luar negeri AS bergerak sekarang, karena berubah setiap hari. Oleh karena itu, kita harus bertanggung jawab atas kebijakan luar negeri Eropa kita dan, kemudian hubungan kita dengan wilayah lain di dunia, pertama dan terutama dengan bagian Eropa yang termasuk ke Uni Eropa, serta dengan daerah-daerah tetangga di Selatan”.

 

“Kita tidak memiliki hak untuk membiarkan diri kita terbagi-bagi,” Steinmeier menyimpulkan. “Saya memiliki kesan bahwa tidak ada kekuatan besar sekarang, baik Cina maupun Rusia atau Amerika Serikat, yang sangat tertarik pada stabilitas Uni Eropa, jadi penting bagi kita untuk tertarik dengan perkara ini”.