qodsna.ir qodsna.ir

Serangan Rudal Yaman ke Pangkalan Militer Arab Saudi

Berbagai sumber Yaman mengkonfirmasikan penembakan rudal balistik jarak pendek negara ini ke pangkalan pasukan Garda Nasional Arab Saudi di Najran. Menurut sumber ini, rudal yang ditembakkan ini tepat mengenai target koalisi Arab Saudi di pantai barat Yaman dan sejumlah wilayah Jizan dan Najran di selatan Arab Saudi.

Pekan lalu, militer Yaman juga menembakkan sejumlah rudal ke pos-pos pasukan koalisi Arab Saudi di pantai barat Yaman dan sejumlah wilayah Jizan dan Najran di selatan Arab Saudi. Rezim Al Saud dengan dukungan Amerika Serikat, Uni Emirat Arab (UEA) dan sejumlah negara lain menyerang Yaman sejak 26 Maret 2015 serta memblokade negara ini dari darat, udara dan laut.

 

Perang yang dikobarkan Arab Saudi dan sekutunya di Yaman hingga kini telah menewaskan lebih dari 14 ribu orang, menciderai puluhan ribu lainnya serta memaksa jutaan warga mengungsi. Serangan militer koalisi Saudi ke Yaman yang sejak awal mendapat perlawanan rakyat, dijawab dengan serangan rudal oleh militer Yaman. Strategi ini membuat panik Arab Saudi beserta sekutunya.

 

Al Saud selama agresinya ke Yaman bukan saja gagal meraih ambisinya, bahkan konfrontasi dengan Ansarullah kini merembet ke wilayah Arab Saudi. Hal ini juga membahayakan keamanan warga Arab Saudi sendiri.

 

Resistensi warga Yaman melawan agresor Saudi tengah memasuki tahun keempat, dan Riyadh gagal meraih tujuannya di Yaman. Di bidang militer, Arab Saudi sejak lama gagal merebut Selat Bab al Mandeb dan juga tidak mampu menguasai wilayah strategis lainnya di berbagai daerah Yaman.

 

Sementara di bidang politik, Saudi ingin mempersiapkan peluang berkuasanya kembali Abd Rabbuh Mansur Hadi, presiden Yaman yang mengundurkan diri dan antek Riyadh. Namun begitu, Arab Saudi tidak pernah sukses merealisasikan ambisinya tersebut.

 

Sameh Askar saat diwawancarai Koran al-Watan mengatakan, Al Saud di perang melawan rakyat tertindas Yaman kalah bagi dari segi politik, militer dan moral.

 

Abdul Sattar Qassem, pengamat dunia Arab di artikelnya yang dimuat Koran Rai al-Youm menulis, Arab Saudi dengan kebijakannya menunjukkan bahwa dirinya sebuah negara haus perang dan pengobar kekacauan serta terlilit krisis yang disulutnya sendiri.

 

Transformasi lapangan perang Yaman menunjukkan keunggulan muqawama bangsa ini dalam melawan Arab Saudi. Di sisi lain muqawama Yaman dengan strategi barunya, yakni serangan rudal dengan  bertumpu pada kemampuan dalam negeri, sehingga perlawanan mereka terhadap agresor kian meningkat.

 

Gerakan cerdas Yaman ini membuat Sanaa semakin unggul di lapangan dari koalisi Arab Saudi. Strategi ini mempercepat kekalahan koalisi Arab. Penembakan rudal balistik Yaman merupakan babak baru perlawanan terhadap Arab Saudi sekaligus menunjukkan rapuhnya kekuatan Al Saud dalam menghadapi serangan balasan rakyat Yaman.

 

Kemenangan militer dan pasukan relawan rakyat di medan perang serta di berbagai front, penembakan rudal balistik Yaman ke wilayah Arab Saudi serta hancurnya kendaraan lapis baja dan tewasnya ratusan pasukan bayaran Saudi di Yaman selama beberapa bulan terakhir menunjukkan cepatnya proses kekalahan koalisi Arab pimpinan Riyadh.