Thursday 18 April 2024 
qodsna.ir qodsna.ir

Hamas Reaksi Pelarangan Unjuk Rasa di Tepi Barat

Gerakan Muqawama Islam Palestina (Hamas) menyatakan bahwa keputusan Otorita Ramallah untuk melarang unjuk rasa di Tepi Barat merupakan kelanjutan kebijakan penumpasan dan penghapusan kebebasan serta perampasan hak-hak rakyat Palestina untuk menjelaskan masalah nasional.

Seperti dilansir Pusat Informasi Palestina, juru bicara Hamas Hazem Qasem pada hari Rabu (13/6/201) mengatakan, keputusan Otorita Ramallah menunjukkan upaya untuk membungkam segala bentuk suara protes atas hukuman keji terhadap rakyat Palestina.

 

Dia menambahkan, keputusan tersebut juga menunjukkan bahwa Otorita Ramallah ingin melanjutkan tindakan hukuman terhadap penduduk di Jalur Gaza.

Juru bicara Kantor Media Gerakan Islam Palestina Davoud Shahab

 

Sementara itu, juru bicara Kantor Media Gerakan Islam Palestina Davoud Shahab mengatakan, opini publik di Tepi Barat harus bergerak lebih untuk menekan Otorita Ramallah agar mengakhiri semua bentuk sanksi dan hukuman terhadap Gaza dan mengambil langkah-langkah untuk menciptakan persatuan nasional.

 

Sebelumnya, Penasihat Pemimpin Otorita Ramallah untuk Urusan Provinsi Tepi Barat Hikmat Zaid pada hari Rabu mengeluarkan perintah pelarangan izin penyelenggaraan unjuk rasa dengan dalih mengganggu aktivitas warga Palestina.

 

Pelarangan tersebut diumumkan setelah terjadi demonstrasi di Ramallah untuk mengumumkan solidaritas kepada penduduk Gaza.

 

Unjuk rasa terbaru di Ramallah dan al-Quds merupakan demonstrasi terbesar sejak diberlakukannya tindakan hukuman terhadap Gaza.

 

Para demonstran memprotes tindakan hukuman terhadap Gaza dan menegaskan pentingnya untuk menekan Otorita Ramallah agar mencabut hukuman tersebut dan memulihkan kondisi ekonomi di Gaza.

 

Sejak bulan April lalu, Pemimpin Otorita Ramallah Mahmoud Abbas telah memberlakukan serangkaian "hukuman" finansial dan hukum terhadap Gaza yang meliputi pengurangan gaji para pegawai di Gaza, pemutusan hubungan kerja pegawai dan pengurangan pasokan listrik serta penghentian pengiriman obat-obatan.

 

Anggota Front Demokratik untuk Biro Politik Pembebasan Palestina, Talal Abu Zarifa mengatakan, kemiskinan dan krisis pengangguran telah menyebabkan penduduk Gaza menderita, dan warga Palestina menuntut Otorita Ramallah melaksanakan keputusan Dewan Nasional Palestina mengenai keharusan menghentikan langkah-langkah hukuman terhadap Gaza.




Users Comments

Videos

Qods News Agency


©2017 Kantor Berita Qods. All Rights Reserved