Wednesday 24 April 2024 
qodsna.ir qodsna.ir

Kisah Gadis Palestina Pertama yang Gugur dalam Long March Great Return

Wishal al-Shaikh Khalil, gadis berusia 15 tahun Pelstina merupakan demonstran wanita Palestina pertama yang gugur pada aksi long march menuntut kembali yang digelar sejak 30 Maret lalu. Selain Wishal, ada 118 orang lainnya yang dilaporkan tewas dalam peristiwa tersebut.

Situs berita Arab 58 meriwayatkan kisah gadis tersebut di saat-saat sebelum ajalnya menjemput.

 

“Pada ahad malam 13 Mei, saat makan malam bersama ibu dan saudara-saudaranya, Wishal berkata dengan nada bercanda, “Siapa tahu ini adalah makanan terakhirku bersama kalian, mungkin saja besok aku pulang dengan keadaan syahid.”

 

Di pagi hari esoknya, Rim Abu Armanah, ibu Wishal berusaha untuk mencegah puterinya tersebut agar tidak ikut dalam demonstrasi berbahaya tersebut, namun upayanya tersebut gagal setelah Wishal memaksa dan akhirnya ia berangkat bersama saudara laki-lakinya, Mohammad.

 

Sebelumnya Wishal telah berpesan kepada ibunya untuk mengambil uang tabungannya yang jumlahnya memang sedikit (sekitar satu dolar) untuk dibelanjakan dan dihadiahkan kepada saudara dan saudarinya.

 

Wishal sering berangan-angan bahwa ia ingin, bersama orang-orang Palestina lainnya, mematahkan blokade Gaza dan menerobos masuk ke kawasan yang terduduki. Kemudia ia ingin menuju kota Sawafir dimana itu adalah tempat tinggal keluarganya sebelum mereka diusir pada tahun 1948.

 

Setelah ia bergabung dengan para demonstran lainnya dalam aksi long march menuntut kembali, ia ikut membagi-bagikan air kepada para demonstran untuk mengurangi panasnya terik matahari di hari itu. Saat tiba waktu zuhur, ia menjalankan salat zuhur dan tak lama setelah itu sebuah peluru dari seorang sniper Israel bersarang di tubuh Wishal. Tubuh gadis itu pun jatuh di atas tanah bersimbah darah.

 

Saudra Wishal bergegas lari ke rumah dan mengabarkan kabar kematian saudara perempuannya tersebut. Sang ibu yang tak percaya dengan kabar tersebut segera mendatangi rumah sakit Syuhada al-Aqsha dan mencari tau kabar puterinya tersebut. Ia bertanya kepada para karyawan rumah sakit perihal anaknya namun tak ada dari mereka yang tahu, mereka mengatakan bahwa puterinya tak ada di rumah sakit tersebut.

 

Tak lama setelah itu ada seorang wartawan mengabarinya bahwa di kamar mayat ada tiga jenazah yang belum diketahui identitasnya. Ibu Wishal dengan langkahnya yang berat memaksa dirinya untuk mendatangi kamar mayat rumah sakit, dan benar, ia menemukan jazad puterinya.

 

Dalam aksi long march menuntut kembali yang digelar pada 14 dan 15 Mei lalu setidaknya 60 peserta long march tewas dan ribuan lainya luka-luka. Aksi tersebut adalah bentuk protes terhadap peresmian kantor kedutaan besar Amerika Serikat di Al-Quds yang digelar bertepatan pada Hari Nakbah, hari didirikanya negara Israel dan pengusiran rakyat Palestina dari tanah air mereka.

 




Users Comments

Videos

Qods News Agency


©2017 Kantor Berita Qods. All Rights Reserved