Friday 19 April 2024 
qodsna.ir qodsna.ir

Baitul Maqdis Tidak Bisa Dipisahkan dari Umat Islam

Presiden Republik Islam Iran, Hassan Rouhani mengatakan, Masjid al-Aqsa dan Baitul Maqdis dihormati oleh semua umat Islam dan tanah suci ini tidak bisa dipisahkan dari 1,5 miliar umat Islam.

Presiden Republik Islam Iran, Hassan Rouhani mengatakan, Masjid al-Aqsa dan Baitul Maqdis dihormati oleh semua umat Islam dan tanah suci ini tidak bisa dipisahkan dari 1,5 miliar umat Islam.

 

Hal itu dikatakan Rouhani dalam pertemuan kabinet pada hari Rabu (16/5/2018) ketika menyinggung perjuangan rakyat Palestina melawan rezim Zionis Israel. 

 

"Rezim Zionis selalu berusaha untuk mengagresi dan membunuh orang-orang tidak berdosa. Militer rezim ini juga membantai rakyat tertindas Palestina di peringatan Hari Nakba. Puluhan orang gugur syahid dan ribuan lainnya terluka," kata Rouhani ketika menyinggung kejahatan Israel di hari peringatan Nakba di Palestina.

 

Dia mengungkapkan penyesalan atas kebungkaman sejumlah negara Arab dan Muslim atas berbagai kejahatan Israel.

 

"Rakyat Palestina berperang demi tanah airnya, namun amat disesalkan bahwa sejumlah negara Barat menggunakan kata-kata 'pembelaan legal' untuk kejahatan rezim Zionis," ungkapnya.

 

Presiden Iran menegaskan, tidak ada jalan lain bagi umat Islam untuk menghadapi kejahatan rezim Zionis kecuali menjaga persatuan dan membantu rakyat Palestina untuk membebaska tanah air mereka.

 

"Republik Islam Iran selalu berdiri untuk melawan para agresor dan para penindas, dan kemenangan akhir adalah kemenangan bagi orang-orang yang tertindas Palestina," ujarnya ketika menegaskan dukungan tanpa henti Iran kepada rakyat Palestina.

 

Di bagian lain pernyataannya, Presiden Iran menyinggung keluarnya Amerika Serikat dari perjanjian nuklir JCPOA (Rencana Aksi Bersama Komprehensif). 

 

Rouhani menuturkan, mengenai isu nuklir, sejumlah pihak membayangkan bahwa dengan tekanan, sanksi, ancaman dan bahkan dengan menunjukkan tanda-tanda untuk perang, mereka bisa memaksa rakyat Iran menyerah. Namun, perlawanan rakyat negara ini telah membuktikan bahwa hal itu tidak benar.

 

"Opini publik dan negara-negara dunia, kecuali satu dan dua rezim reaksioner di kawasan dan rezim Zionis, tidak ada yang mendukung AS, dan hari ini Washington menjadi pihak yang tertuduh," pungkasnya. 




Users Comments

Videos

Qods News Agency


©2017 Kantor Berita Qods. All Rights Reserved