Rahbar Serukan Dunia Islam Fokus Persatuan dan Kemajuan Ilmiah

Hal itu disampaikan Rahbar dalam pidatonya di hadapan para pesertaKongres Internasional Peran Syiah dalam Kemunculan dan Perkembanganan Ilmu-ilmu Islam, di Tehran, ibukota Republik Islam Iran, hari Sabtu (12/5/2018).

Ayatullah Khamenei mengatakan, meskipun dibantah oleh Barat, namun kebangkitan di Dunia Islam saat ini membuka jalan bagi kecenderungan lebih terhadap Islam dan memberikan berita tentang masa depan yang lebih baik.

Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran lebih lanjut menyinggung upaya musuh untuk mengadu domba umat Islam agar saling memusuhi satu dengan yang lainnya.

"Dalam kondisi seperti itu, tindakan apapun yang menyebabkan lebih saling memahami di antara berbagai kelompok dan mazhab Islam adalah baik dan pertemuan kongres ini adalah contoh gerakan untuk persatuan umat Islam," tuturnya.

Rahbar juga menekankan bahwa kemajuan ilmu pengetahuan adalah salah satu isu yang paling penting dan sangat dibutuhkan di dunia Muslim. Menurutnya, alasan utama di balik ketergantungan Dunia Muslim adalah keterbelakangan ilmiahnya.

"Setelah berabad-abad berturut-turut mengalami keterbelakangan ilmiah, dunia Barat mampu menggunakan kemajuan ilmiah Dunia Muslim untuk meningkatkan kekayaan dan kekuatan ilmiah, militer, politik dan propagandanya, dan akhirnya membawa negara-negara Muslim ke kondisi saat ini melalui kolonialisme," jelasnya.

Di bagian lain pidatonya, Ayatullah Khamenei menyinggung intimidasi dan penindasan kekuatan-kekuatan Barat dan kepasrahan negara-negara Muslim.

"Keadaan ini harus berubah melalui kemajuan ilmiah di negara-negara Muslim. Dunia Muslim sekali lagi harus bisa berada di puncak peradaban manusia," tegasnya.

Rahbar menyebut Republik Islam Iran sebagai contoh sukses dalam berbagai kemajuan ilmiah.

"Menurut laporan pusat-pusat ilmiah global, laju kemajuan ilmiah Republik Islam Iran telah 13 kali lebih banyak daripada rata-rata global," ujarnya.

Menurut Ayatullah Khamenei, Iran siap untuk menularkan pencapaian ilmiahnya kepada negara-negara Muslim lainnya, di mana ini bertentangan dengan Barat yang memonopolinya.

"Gerakan ilmiah di Dunia Islam harus dipercepat dan umat Islam harus kembali mencapai puncak kekuatan ilmiah dan peradabannya sehingga musuh-musuh Islam dan AS tidak mampu memerintah para pemimpin negara-negara Muslim dengan mengatakan, 'ini lakukan dan itu jangan dilakukan,'" pungkasnya.